Sumut Masih Pasok Jagung Impor

9 tahun yang lalu
Bagikan:
Sumut Masih Pasok Jagung Impor

Sumatera Utara (Sumut) terus memasok jagung impor. Jagung tersebut dipasok oleh sejumlah produsen pakan ternak di daerah ini. Staf Humas Pelindo 1 Cabang Belawan Jefri Untung, Kamis (3/9) mengatakan, kapal MV Ding Xiang Hai berbendera Panama bersandar di Pelabuhan Belawan, Kamis (13/8), membawa muatan 31.500 ton jagung dari Argentina.

Kapal yang mengangkut jagung impor yang dipasok PT Charoen Pokphand dan PT Indojaya Agrinusa itu bersandar atau lego jangkar di Lampu Satu Belawan Sabtu (18/7). Barulah setelah hampir sebulan atau Kamis (13/8) kapal bersandar di Pelabuhan Belawan setelah izin Surat Persetujuan Pemasukan (SP2) dari Kementan keluar.

Dua minggu kemudian Jumat (28/8), kata Jefri, kapal MV Challenger bersandar di dermaga 112 Pelabuhan Belawan membawa muatan 7.550 ton jagung impor asal Argentina Jumat (28/8). Jagung impor untuk bahan baku makanan ternak itu dikirim oleh Cargill Saci Argentina untuk PT Charoen Pokphand sebanyak 4.400 ton dan PT Gold Coin sebanyak 3.150 ton. Besok (hari ini-red), kapal MV Federal Lyra rencananya akan bersandar di dermaga 110 Pelabuhan Belawan membawa 9.751 ton jagung impor dari negara yang sama, ujarnya.

Berdasarkan data, katanya lagi, jagung impor tersebut milik PT Indojaya sebanyak 6.600 ton, PT Gold Cioin 1.050 ton dan Centra Frotena sebanyak 2.100 ton. Kapal rencananya bersandar di dermaga 110 Pelabuhan Belawan.

Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut Dianto MS, mengatakan, jika masih ada jagung impor masuk ke Sumut melalui Pelabuhan Belawan di tengah larangan impor, maka instansi terkait diminta untuk menindaklanjutinya. Instansi terkait diminta memberi penjelasan karena pemerintah melarang impor jagung untuk melindungi petani lokal kata Dianto, yang mengaku melihat biji-biji jagung tersebut berserakan di jalan tol Belmera saat mengendarai mobil dari Belawan menuju Medan.

Sementara itu, Kabid Pengawasan dan Penindakan Balai Besar Karantina Belawan Hafni Zahara, menjelaskan, sebelumnya memang ada pembatasan pasokan jagung impior untuk industri pakan ternak. Tapi atas permintaan industri pakan ternak, kemudian Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan Kementan menerbitkan izin impor.

 

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com