2018, Pengembangan Kedelai Sumut Ditargetkan 50.000 Hektare

6 tahun yang lalu
Bagikan:
2018, Pengembangan Kedelai Sumut Ditargetkan 50.000 Hektare

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut) menargetkan pertanaman kedelai seluas 50.000 hektare pada tahun 2018 melalui APBN. Jumlah ini naik dibandingkan pengembangan kedelai tahun 2017 di Sumut yang hanya berkisar 35.000 hektare.

Itu target kita untuk tahun 2018. Dan secara nasional, upaya khusus (upsus) kedelai difokuskan mulai tahun 2017 hingga 2018 dengan tetap mengembangkan tanaman padi dan jagung, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut M Azhar Harahap kepada wartawan, Senin (28/8/2017), di Medan.


Azhar yang didampingi Kabid Tanaman Pangan M Juwaini mengatakan, upsus pajale (padi, jagung dan kedelai) sudah dilakukan sejak tahun 2015. Hanya, upsus padi dan jagung mulai 2015 hingga 2017 lebih diprioritaskan. Dan saat ini, kondisi kedua komoditi tersebut sudah aman dalam artian posisinya sudah surplus.

Karena itu, lanjut Azhar, tahun 2017 hingga 2018, upsus difokuskan pada tanaman kedelai.

Padi dan jagung tetap dikembangkan, hanya saja target kedelai sekarang yang menjadi perhatian bagaimana supaya bisa surplus kedelai, katanya lagi.

Menurut Azhar, pengembangan kedelai di Sumut tahun 2017 berkisar 2.900 hektare untuk penangkaran benih kedelai. Di mana produksi kedelai yang dihasilkan nantinya untuk kegiatan APBN-P 2017 seluas 35.000 hektare.

Jadi pengembangan kedelai seluas 2.900 hektare itu untuk menghasilkan benih. Nah, benih yang dihasilkan itulah nantinya kita perluas lagi pengembangannya menjadi 35.000 hektare untuk memproduksi kedelai konsumsi dan sebagian lagi untuk persiapan benih kedelai tahun 2018, terangnya.

Untuk saat ini, pengembangan kedelai 2.900 hektare itu sebagian sudah ada yang menanam dan sebagian lagi ada yang sedang proses penanaman.

Sedangkan lokasi pengembangannya menurut Azhar, yakni, Kabupaten Langkat seluas 1.700 hektare, Binjai 400 hektare, Deliserdang 200 hektare, Labuhanbatu 100 hektare, Paluta 100 hektare, Palas 200 hektare, dan Kabupaten Madina 200 hektare.

Nantinya, pengembangan kedelai diharapkan dapat dilakukan di seluruh di kabupaten/kota di Sumut. Dan untuk pengembangan upsus kedelai anggarannya melalui APBN, jelas Azhar.

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com