99,6% Komoditas Impor Sudah Bebas BM
Seiring bergulirnya pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), maka tarif bea masuk (BM) sekitar 99,6% komoditas impor yang masuk ke Indonesia, termasuk ke Sumatera Utara (Sumut) sudah 0% alias bebas bea masuk (BM). Kepala Dinas Perindag Sumut melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Luar Negeri Sujatmiko mengungkapkan hal itu dalam coffee morning yang digelar di Medan Club, Senin (25/4). Kegiatan itu digelar BPD GINSI Sumut bekerja sama dengan Kanca BRI Iskandar Muda dihadiri otoritas terkait di antaranya Disperindag Sumut, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, Balai Karantina Tumbuhan Belawan, Wapinwil BRI Medan Elly Sofyan, Pinca BRI Iskandar Muda I Nyoman Gde Artha, Ketua DPP GINSI Bidang Perdagangan dan Perbankan Erwin Taufan, Ketua GINSI Sumut Dianto MS, kalangan importir dan lainnya.
Sujatmiko mengungkapkan, saat ini hanya beras dan gula yang masih dikenai BM dengan besaran berkisar 0-5%. Sedangkan produk jasa yang sudah bebas bergerak lintas internal negara ASEAN mencapai 12 jenis di antaranya tenaga kerja terampil dan modal.
Sujatmiko menyebutkan, pembebasan BM menjadi peluang dan tantangan bagi pengusaha khususnya para importir. Oleh karena itu dia menghimbau importir terus berbenah diri menyikapi perkembangan tersebut.
Dia menasihatkan, salah satu upaya yang tepat dilakukan adalah para importir di daerah ini agar bergabung menjadi anggota Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI) untuk memudahkan koordinasi, komunikasi serta membangun sinergitas dengan otoritas terkait.
Menurut dia, saat ini jumlah pelaku usaha impor yang tercatat di Dinas Perindag Sumut berkisar 1.000 yang terdiri dari importir produsen (200) dan importir umum (800).
Pada sesi diskusi pada acara itu Ketua GINSI Sumut Dianto MS mengapresiasi dukungan otoritas terkait untuk menumbuhkembangkan pelaku usaha di daerah ini, termasuk di bidang impor.
Seturut dengan bergulirnya era pasar bebas MEA, menurut Dianto, bakal meningkat peluang impor sekaligus tantangan di bidang perdagangan internasional.
Guna merapatkan barisan dan meningkatkan posisi tawar pelaku jusaha di Sumut menyikapi hal tersebut, Dianto mengharapkan dukungan dan bimbingan otoritas terkait.
Pada kesempatan itu pihak BRI Iskandar Muda memaparkan berbagai skim pembiayaan yang dapat digunakan pelaku usaha khususnya impotir untuk menumbuhkembangkan usahanya.
BRI juga menawarkan kerja sama dengan pelaku usaha dalam menata manajemen kas perusahaan.
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com