BI Serahkan Bantuan Revitalisasi Pertanian Pulau Kampai
Pulau Kampai. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah IX Sumut dan Aceh, menyerahkan bantuan revitalisasi pertanian Pulau Kampai Kabupaten Langkat, senilai Rp400 juta.
Kepala BI Perwakilan Wilayah IX Sumut dan Aceh, Difi A Johansyah, mengatakan, ada misi ganda dalam menyerahkan bantuan revitalisasi pertanian ke Pulau Kampai.
Pertama untuk mewujudkan swasembada pangan yang sudah menjadi kebijakan BI. Dan, ini sudah banyak dilakukan di daerah lain seperti Simalungun, Serdang Bedagai dan Aceh juga, katanya pada Serah Terima Bantuan Program Sosial Bank Indonesia 2014, kepada Gapoktan Tani Jaya, Desa Pulau Kampai, Kabupaten Langkat, Selasa (2/9).
Acara tersebut dihadiri Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprovsu Sabrina, Kadis Pertanian Sumut M Roem, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut Jhoni Waldy, Kepala Bulog Sumut dan jajaran pemerintah Kabupaten Langkat.
Dikatakan Difi, pemilihan Pulau Kampai yang daerah terluar menerima bantuan BI adalah untuk memperkuat NKRI. Pulau ini juga salah satu pulau terluar yang potensial di Sumut. Inilah alasan kenapa daerah ini disurvei dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Dewan Gubernur. Jadi bantuan revitalisasi pertanian ini akan menjadi jembatan juga untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah, katanya
Diungkapkan Difi, dana bantuan tersebut berupa 1 unit traktor, 2 unit hand traktor, penyemprot hama, mesin pengelola pupuk organik, 4 unit sumur bor dan tanaman sirsak sebagai tanaman sela sawah.
Bantuan teknis akan banyak juga. Akan ada pelatihan penguatan kelompok tani di Pulau Kampai selama tiga hari. Juga ada pelatihan pembuatan pupuk organik serta pelatihan penyemaian dan pengolahan tanah, jelas Difi.
Pulau Kampai sendiri memiliki potensi lahan seluas 800 hektare. Karena itu, daerah ini bisa menjadi pilot project terbesar petani binaan BI di Sumut.
Kita memang memprioritaskan pelatihan pengolahan tanah dulu. Ini sangat penting. Karena kita tidak hanya mengajarkan, tapi anggota Gapoktan harus menjadi petani sukses. Karena harga pangan semakin mahal setiap tahun. Padahal populasi semakin banyak sehingga kebutuhan komoditas makin tinggi yang otomatis akan mendatangkan keuntungan bagi petani, katanya.
Difi berharap, bantuan ini akan meningkatkan produksi sawah di Pulau Kampai. Nantinya akan terbentuk juga Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang nanti bisa mengajarkan masyarakat mengelola keuangan.
Bantuan ini terbesar di Sumut. Cukup terintegrasi. Mudah-mudahan berkembang. Dan, BI Wilayah IX akan memantau per semester dan akan melihat apakah ada kemajuan. Apapun akan diukur. Nanti akan menjadi pertanggungjawaban BI ke DPR. Karena dana ini merupakan bagian dari program BI Pusat, kata Difi.
Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprovsu Sabrina, yang mewakili Gubsu, sangat mengapresiasi BI atas bantuan revitalisasi ini. BI memang cukup aktif dalam mendorong dan berpartisipasi membantu petani di Sumut. BI memang sejalan dengan visi-misi Pemprovsu untuk mendorong pertanian Sumut, katanya.
Dengan bantuan ini, Pemprovsu juga akan bersinergi dengan BI serta Pemkan Langkat. Pulau Kampai memiliki potensi. Tapi sistem pengairan pertanian di pulau ini masih tadah hujan, jadi panen hanya sekali setahun. Karena itu, kita juga akan membantu petani melalui Dinas Pertanian sehingga ketahanan pangan meningkat di daerah ini. Kita juga meminta petani di Pulau Kampai dapat menggunakan sebaik-baiknya bantuan dari BI ini, kata Sabrina.
Sumber : http://medanbisnisdaily.com