Buah Impor Banjiri Pasar Medan
Buah impor kembali "membanjiri" pasar Kota Medan beberapa waktu terakhir. Buah impor dimaksud meliputi jeruk china, apel, kelengkeng dan lainnya. Tidak hanya di supermarket maupun di sejumlah pasar Kota Medan, namun, di pinggir jalan Buah impor sudah banyak diperjualbelikan. Pedagang buah di Jalan Iskandar Muda Medan, Irawati, mengatakan, lebih tertarik menjual buah impor daripada menjual produk lokal. Keunikan serta rasa yang manis dimiliki buah impor memang cukup menyedot perhatian warga yang sedang melintas.
Menurut Ira, selain kualitasnya bagus, produk impor lebih tahan lama bila dibandingkan dengan produk lokal yang lebih cepat busuk. "Memang harga buah impor saat ini agak lebih mahal karena nilai mata uang Indonesia sekarang lagi merosot terhadap dolar AS, tapi kualitasnya lebih bagus ketimbang produk lokal yang cepat busuk," ujarnya kepada MedanBisnis, Jumat (14/2).
Dalam sehari, ia mengaku, bisa menjual hingga 20 kg berbagai jenis buah. "Permintaan buah yang paling banyak adalah jeruk, apel dan kelengkeng," sebutnya.
Sebelumnya, kata dia, ia pernah menjual buah lokal, karena ia kurang tahu kalau buah impor lebih baik dan banyak yang mencarinya sehingga ia beralih menjual produk buah impor. "Dulu memang saya pernah menjual buah lokal, namun karena kualitas buah kurang bagus dan peminatnya pun lebih sedikit akhirnya saya lebih memilih buah impor," ungkapnya.
Wanita yang sudah puluhan tahun berjualan buah ini mengaku memesan langsung dari agen di Binjai. "Biasanya agen itu datang kemari menawarkan produknya seperti jeruk china, apel. Saya memesan 2-3 kotak setiap hari, dari hasil penjualan buah impor saya bisa mengantongi untung yang lumayan," ujarnya.
July pedagang lainnya, mengatakan, sejak maraknya buah impor di Medan, permintaan buah lokal jadi menurun. Menurut July, selain rasa, bentuk dan penampilan yang lebih menarik menjadi salah satu faktor semakin meningkatnya penjualan buah impor dibandingkan buah lokal saat ini. "Belakangan ini memang masyarakat lebih menyukai produk luar ketimbang produk lokal. Selain buahnya dilihat masih segar, rasanya pun lebih manis," sebutnya.
Sementara itu, Eti, yang ditemui seusai membeli buah, mengatakan, lebih suka membeli buah impor ketimbang lokal. "Biar pun harganya sedikit lebih mahal, tetapi rasanya lebih manis," tuturnya.
Impor Naik
Terpisah, Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT Tengku Irfansyah, mengatakan, pasokan buah impor Sumut melalui terminal peti kemas BICT tercatat sebanyak 4.123 ton. Jumlah ini naik sekitar 4,56% dibandingkan Januari 2013 yang berjumlah 3.943 ton.
Sementara pada Januari 2013, kata Irfansyah, pasokan buah impor Sumut melalui terminal peti kemas yang meliputi apel, pir, anggur dan sunkis tercatat sebanyak 3.943 ton. Jumlah ini turun sekitar 46,31% dibandingkan Januari 2012 yang berjumlah 7.345 ton. (cw04/wismar simanjuntak)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com