Bulog Gelontorkan 4 Ton Cabai Seharga Rp25.000/Kg

9 tahun yang lalu
Bagikan:
Bulog Gelontorkan 4 Ton Cabai Seharga Rp25.000/Kg

Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara (Sumut) akan mengintensifkan operasi pasar (OP) cabai merah guna menekan lonjakan harga menjelang Ramadan.

Harga cabai merah di pasar sudah naik sejak sebulan terakhir. Saat ini harga cabai merah di pasar-pasar tradisional bertahan di kisaran Rp38.000- 40.000/kg. Dengan adanya OP, diharapkan harga bisa terkendali, meskipun tidak bisa turun ke level ideal. “Kalau untuk turun ke tingkat ideal, menurut Bulog, yaitu Rp25.000/kg dari sekarang berkisar Rp38.000-Rp40.000.

Kami rasa akan sulit karena memang permintaannya sedang tinggi.” “Tetapi, setidaknya kami memberikan tambahan suplai sehingga masyarakat memiliki pilihan di tengah harga yang sedang tinggi sekarang ini,” ujar Kepala Perum Bulog Divre Sumut Fasika Khaerul Zaman di sela-sela OP cabai merah yang digelar di Pasar Petisah Medan kemarin.

Selain di Pasar Petisah, Bulog juga menggelar OP cabai merah di tiga pasar lain secara bersamaan, yakni di Pusat Pasar, Pasar Sukaramai, dan Pasar Aksara, dengan volume di masingmasing pasar mencapai 1 ton. Jadi, dalam sehari, total cabai merah yang digelontorkan Bulog mencapai 4 ton. Harga jual cabai merah OP ini Rp25.000/kg atau jauh di bawah harga pasar yang mencapai Rp40.000.

Untuk batas maksimal pembelian, Bulog memang tidak membatasi secara khusus. Namun, diutamakan bagi ibu rumah tangga dengan pembelian rata-rata 1 kg. Jadi, jika ada pembelian di atas 3 kg, patut dicurigai sebagai pedagang dan tidak akan dilayani. “OP seperti hari ini akan terus dilakukan hingga nanti menjelang Ramadan menyesuaikan dengan kondisi.

Jika satu titik sedikit permintaannya, tentu akan dipindahkan ke titik lain, bisa saja ke instansiinstansi atau lainnya jadi tidak hanya pasar karena harapannya stok di tingkat masyarakat tersedia,” katanya. Mengenai stok, Fasika mengklaim, saat ini Bulog hanya memiliki 30 ton. Pasokan itu pun tidak akan bisa ditambah lagi karena panen raya di sentra-sentra produksi pertanian di Sumut sudah usai.

“Kalaupun ada panen, pasti harga pengambilannya tinggi. Saat ini saja sudah mencapai Rp25.000/kg,” ujarnya. Selain cabai merah, Bulog juga melakukan OP komoditas lain jika harga bergerak tajam, seperti gula pasir dan bawang merah yang harganya terpantau mulai mengalami peningkatan. Namun, Bulog belum memiliki stok untuk kedua komoditas itu.

Saat ini pihaknya sedang mengajukan permintaan ke pusat supaya ada stok di gudang dan sewaktu-waktu bisa langsung digelontorkan untuk OP. “Kalau gula harus menunggu dari pusat karena untuk pengadaan lokal, Sumut tidak punya daerah penghasil gula. Untuk bawang merah, kami akan upayakan membeli baik dari tingkat lokal atau antarpulau, seperti Brebes atau lainnya,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Rouly Tambunan mengatakan, saat ini stok gula yang ada sekitar 50 ton atau masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga dua bulan ke depan.

“Kenaikan harga gula pasir yang terjadi pekan ini sedang dibicarakan dengan pihak terkait, termasuk distributor, untuk mencari penyebab dan solusinya, termasuk komoditas lainnya. Dalam waktu dekat, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga akan rapat lagi membicarakan persoalan pergerakan harga ini,” tandasnya.

Sumber : www.koran-sindo.com