Bulog Gelontorkan Cabai Merah ke Pasar
Badan Urusan Logistik akhirnya menggelontorkan puluhan ton cabai merah ke sejumlah pusat pasar di Medan, Kamis (4/6) hari ini untuk menekan harga si pedas yang sudah tembus Rp 40 ribu per kg. Operasi pasar (OP) cabai merah digelar antara lain di Pusat Pasar, Petisah, Sukaramai, Aksara dan Palapa Brayan dengan harga Rp25 ribu per kg.
“Sekitar 30 ton cabai akan kita distribusikan ke pusat pasar tersebut untuk menstabilkan harga bahan pangan ini yang makin mahal”, ujar Humas Bulog Divre Sumut, Rudy Adlin,S Sos menjawab Analisa, Rabu (3/6).
Sekadar diketahui menjelang bulan suci Ramadan 1436 H harga semua jenis komoditas pangan di pasaran melonjak termasuk harga cabai, bawang merah, tomat dan sayuran lainnya.
Sejak bulan Mei, harga cabai merah di pasaran sudah mahal mencapai Rp35 ribu per kg dibanding sebelumnya masih bisa dibeli Rp20 ribu-Rp25 ribu per kg. Bahkan kenaikan harga cabai pada bulan Mei dilaporkan memicu angka inflasi sekitar 0,51 persen.
Rudi menjelaskan stok cabai merah maupun cabai giling di Bulog cukup lumayan. Karena itu masyarakat tidak usah panik. Jika harga melambung kapan saja Bulog siap OP.
Stok Beras Aman
Begitu pula dalam menghadapi bulan puasa dan Lebaran stok beras di Bulog Divre Sumut aman. Persediaan beras sebanyak Rp40 ribu ton. Ini termasuk beras yang baru dibeli dari petani 230 ton dari target pembelian beras 1.000 ton.
“Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bersama instansi terkait lainnya terus memonitor harga bahan kebutuhan pokok di pasaran”,kata Rudy. Sementara itu Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) Medan, H Abubakar Sidik saat diminta tanggapannya seputar OP cabai merah, dia berharap Bulog tidak cuma menggelar OP di pusat-pusat pasar sekitar kota Medan.
Tapi juga di pasar-pasar tradisional di kecamatan atau di kelurahan. Ini untuk memudahkan konsumen menikmati harga cabai merah murah dari Bulog.
“Saya melihat OP cabai merah yang dilakukan Bulog beberapa waktu lalu kurang menyentuh masyarakat kecil. Padahal warga berpendapatan rendah ini makin sulit memenuhi kebutuhan hidup”, kata Abu.
Karena itu YLKI meminta pemerintah daerah agar memprioritaskan pelayanan terhadap warga kurang mampu.Tak bisa dipungkiri kini ada warga yang membeli beras 1 kg. Bahkan ada setengah kg di tengah kesulitan ekonomi.
“Seharusnya mereka yang harus mendapat pelayanan baik jika ada OP beras maupun cabai merah dan bahan kebutuhan pokok lainnya”, harap Abubakar Sidik.
sumber : www.analisadaily.com