Bulog Sumut akan Gelar OP Beras

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Bulog Sumut akan Gelar OP Beras

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara akan menggelar operasi pasar (OP) beras di Kota Medan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan pangan utama di daerah ini. "Ada perhitungan harga beras di Medan akan naik akibat dampak banjir di Jakarta dan belum datangnya masa panen padi di Sumut, sehingga perlu langkah pengamanan seperti OP," kata Kepala Perum Bulog Divre Sumut Fasika Khaerul Zaman, di Medan, Senin (10/2).

Dikatakannya, dampak banjir Jakarta dikhawatirkan bisa mengganggu distribusi, sehingga stok beras di pasar dikhawatirkan sedikit di tengah masa panen di Sumut yang belum masuk.

Sehingga, ungkapnya, ketersedian beras yang sedikit dikhawatirkan membuat harga jual naik.
Namun demikian, Fasika belum bisa memastikan volume beras yang akan digelontorkan dalam OP itu. Alasannya, menunggu hasil rapat dengan Pemko Medan. "Yang pasti OP dilakukan untuk antisipasi karena kalau sudah keburu naik, harga beras itu susah diturunkan lagi," katanya.

Sementara itu, untuk memenuhi alokasi beras untuk warga miskin (raskin), Bulog Sumut telah siap menyalurkan beras untuk warga miskin Sumut yang tahun ini dialokasikan mencapai 134.319.600 kg. Angka tersebut tidak berubah dari angka tahun lalu yang peruntukannya juga masih sama yakni untuk 746.220 rumah tangga sasaran penerima manfaat atau RTS-PM.

"Saat ini kami siap untuk menyalurkan raskin. Kami telah melakukan sosialisasi ke sejumlah daerah dengan harapan agar agar pemko/pemkab segera menyampaikan SPA (surat perintah alokasi-red) kepada Bulog," ujar Fasika Khaerul Zaman.

Menurutnya, pagu raskin Sumut itu berdasarkan Surat Kemenko Kesra tanggal 16 Desember 2013, Perihal Pagu Raskin Tahun 2014 dimana antara lain juga disebutkan jumlah RTS-PM nasional sebanyak 15.530.897 rumah tangga. Dalam ketetapan Kemenko Kesra itu, setiap RTS menerima raskin sebanyak 15 kg per bulan selama 12 bulan dengan harga tebus beras itu sebesar Rp1.600 per kg di titik distribusi.

Sementara, jumlah RTS-PM raskin setiap kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan data hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 yang dikelola dalam Basis Data Terpadu oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dimana data nama dan alamat penerima manfaat raskin juga disampaikan TNP2K kepada gubernur, bupati dan walikota. "Stok beras Bulog cukup aman, sehingga tidak ada masalah dalam penyaluran raskin, Bulog menunggu SPA dari kabupaten/kota," katanya. (daniel pekuwali/ant)

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com