Bulog Targetkan Serap 5.000 Ton Beras Lokal
Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pada tahun ini dapat menyerap beras dari petani lokal di Provinsi Riau hingga 5.000 ton. Target kita untuk tahun ini, masih sama seperti tahun lalu, yakni pengadaan beras lokal langsung dari petani di Riau mencapai 5.000 ton, papar Kepala Bidang Pelayanan Bulog Divre Riau dan Kepri Tommy Despalingga, di Pekanbaru, Kamis (11/2).
Pada tahun 2015, lanjut dia, pihaknya hanya mampu menyerap beras dari petani lokal di Riau sekitar 20% atau 1.000 ton dari target yang ditetapkan mencapai 5.000 ton karena mengalami berbagai kendala. Seperti tidak sesuainya harga dari para petani ke Bulog karena pihaknya membeli beras dari petani lokal di Riau harus sesuai dengan Harga Pokok Pembelian (HPP) ditetapkan pemerintah tahun 2015 sebesar Rp 7.300 per kg. Kami sudah berupaya maksimal, terutama dalam mendorong penyerapan beras lokal tahun lalu. Bahkan, kita telah memiliki satuan tugas (satgas) yang nantinya mencari petani dan ingin menjual beras mereka sesuai dengan HPP, katanya.
Untuk tahun 2016, beber Tommy, pihaknya telah memetakan daerah menjadi sentra produksi beras dan gabah terutama pada sejumlah kabupaten/kota di Riau, sehingga Bulog tidak kesulitan dalam memenuhi target tersebut.
Bulog Divre Riau dan Kepri masih optimis akan target telah ditetapkan itu, meski baru bisa memenuhi kebutuhan sebesar 1% kebutuhan beras di Provinsi Riau. Jika kita bicara daerah, maka yang berpotensi itu seperti Kabupaten Siak berada di Kecamatan Bunga Raya, lalu Kampar, Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti. Beras yang mereka produksi, bisa kita serap, terangnya.
Bulog Divre Riau dan Kepri sampai tanggal 4 Februari 2016 tersedia stok beras mencapai 25 ribu ton tersebar di masing-masing daerah dengan perkiraan ketahanan pasokan hingga lima bulan ke depan. Untuk gudang Bulog, memiliki sembilan titik seperti seperti Divre Riau di Pekanbaru dengan kapasitas 8.000 ton, Kampar 1.000 ton, Tanjung Pinang 5.000 ton, Dumai 14.500 ton, Ranai-Natuna 2.000 ton, Batam 4.000 ton, Bengkalis 1.500 ton, Tembilahan 1.000 ton dan Rengat 1.000 ton.
SUMBER : http://www.medanbisnisdaily.com