Dampak Sinabung Terhadap Harga Pangan

Meletusnya Gunung Sinabung sangatlah mempengaruhi harga pangan di kota-kota terdekat. Karena di sekitar Gunung Sinabung terdapat berbagai macam pusat pertanian. Di mana pusat pertanian habis ludes dengan muntahan lahar yang disemburkan dari dalam gunung.

Lahan pangan yang terganggu seluas 652 ha itu berada di enam kawasan sekitar Gunung Sinabung yakni Nama Teran, Simpang Empat, Merdeka, Berastagi, Dolat Rakyat dan Barus Jahe. Sudah dapat dipastikan, tanah yang semula produktif akan mati total pasca meletusnya Gunung Sinabung.

“Upaya pemulihan atau perawatan tanaman pangan itu sudah mulai dilakukan petani dan pemerintah siap membantu,” kata Kasubbag Program Dinas Pertanian Sumut Lusyantini di Medan, minggu lalu yang dilansir dari koran-sindo.com.

Dampak signifikan dari meletusnya Gunung Sinabung ialah tidak berfungsinya lahan-lahan produktif pertanian. Tentu membuat harga-harga komoditi pangan alami kenaikan. Bahkan beberapa komoditi pangan yang dipasok dari Medan pun alami kenaikan. Hal tersebut seperti yang dilansir dari finance.detik.com, yang menyebutkan bahwa terjadi kenaikan beberapa harga komoditi seperti bunga kol naik menjadi Rp 14.000, dari harga sebelumnya yang hanya Rp 10.000. Selain itu, harga tomat juga mengalami kenaikan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 hingga Rp 8.000/kg. Wortel naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000/kg.

Meletusnya Gunung Sinabung tidak hanya memicu harga-harga di daerah Medan dan sekitarnya, akan tetapi berimbas pula ke daerah Aceh. Di mana terjadi kenaikan signifikan pada beberapa harga komoditi seperti bawang merah dan tomat.

Menurut hasil pantauan Inspirasi Bangsa di daerah Aceh, kenaikan bawang merah terjadi sebesar Rp 8.900, dari harga Rp 10.100/kg menjadi Rp 19.000/kg, dengan besar kenaikan 88 %. Seperti itulah dampak meletusnya Gunung Sinanabung terhadap harga komoditi, baik di daerah Gunung Sinabung sendiri ataupun kota-kota di sekitar Gunung Sinabung. (Ham’s)

Sumber : http://inspirasibangsa.com