Diharapkan, Panen Cabai Batubara Tekan Inflasi Sumut

7 tahun yang lalu
Bagikan:
Diharapkan, Panen Cabai Batubara Tekan Inflasi Sumut

Medan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi berharap, produksi cabai merah dari Kabupaten Batubara bisa menekan angka inflasi di Sumut. Harapan itu disampaikan Gubsu saat menghadiri panen cabai merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara, Senin (6/2). Hadir dalam panen raya tersebut Ketua TP PKK Provsu Evi Diana Erry Nuradi, anggota DPRD Sumut Zahir, M Robi Harahap, Jan Togu Damanik, Aripay Tambunan, Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen, FKPD Kabupaten Batubara dan Provinsi.

Melihat panen cabai merah hari ini, Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan dan diharapkan ini dapat menurunkan tingkat inflasi di Sumut tahun 2017. Karena salah satu penyumbang inflasi terbesar di Sumut pada tahun lalu, cabai merah. Dari inflasi sekitar enam persen, empat persennya disumbangkan oleh cabai merah, terang Gubsu.

Dari dialog yang dilakukan Gubsu dengan para petani diketahui, satu hektare lahan cabai dapat memproduksi sekitar 11 ton cabai merah. Dari hasil panen selama ini, menurut para petani turut dipasarkan di luar Sumut diantaranya Jambi, Riau dan Sumatera Barat dengan harga Rp 30 ribu per kilogram (kg).

Sebelum panen raya cabai merah, Gubsu juga mencanangkan gerakan tanam padi serentak di Kabupaten Batubara. Dalam kesempatan itu Erry mengaku bangga dengan Kabupaten Batubara yang hanya memiliki luas seperlima dari Kabupaten Induk Asahan namun memiliki lahan sawah lebih luas.

Kabupaten Batubara sendiri berkontribusi sebesar 4,67 persen distribusi padi untuk Sumut. Lahan sawah di Batubara seluas 19 ribu hektare terdiri dari sawah beririgasi seluas 15 ribu hektare dan sisanya non irigasi. Sedangkan Asahan hanya memiliki 17 ribu hektare, ujarnya.

Untuk Kabupaten Batubara, Pemprovsu menargetkan periode Oktober 2016 sampai Maret 2017, luas tambah tanam padi seluas 19.160 hektare dan telah terealisasi seluas 7.981 hektare atau 41,56%.

Dalam rangka mendukung percepatan tanaman pangan dan hortikultura di Batubara, lanjut Gubsu, Pemprovsu mengalokasikan bantuan benih padi hibrida sebanyak 25 ton untuk petanaman 11 ribu hektare, desa mandiri benih seluas 30 hektare.

Kemudian, subsidi benih seluas 11 ribu hektare atau 275 ton, peningkatan produksi jagung 15 ribu hektare atau 75 ton, alat tanam jagung atau caplak 555 unit, sarana pengolahan pupuk organik delapan unit,dan corn sheller 10 unit.

Pemprovsu juga berperan khusus pada penanaman bawang merah dan cabai merah di Batubara pada tahun ini. Pengembangan bawang merah seluas 10 hektare dan cabai 55 hektare.

Sementara itu, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen mengapresiasi gerakan tanam padi serentak di Kabupaten Batubara. Meskipun saat ini produksi padi di Batubara sudah mencukupi untuk masyarakat Batubara sendiri namun diharapkan adanya gerakan tanam padi serentak semakin meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain padi lanjut Ok Arya, Batubara juga mengembangkan cabai dan bawang merah. Saat ini, Batubara melakukan pengembangan sebesar 960 hektare yang tersebar di tiga kecamatan. Sedangkan bawang merah pada 2016, pengembangan dilakukan di lahan 40 hektare.

Untuk tahun ini fokus pembibitan untuk lahan 100 hektare. Selain itu, kita juga mengembangkan semangka di lahan 150 hektare. Pertanaman semangka dan bawang dimanfatkan masa sela tanaman padi. Dan, kami juga menjadi sentra produksi ternak sapi dengan jumlah 38 ribu ekor terbesar keempat di Sumut, ujarnya. (irvan sugito)

Sumber : www.medanbisnisdaily.com