Disperindagkop Kembali Gelar OP Beras
Yogyakarta. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan siap kembali menggelar operasi pasar (OP) beras setelah operasi tahap pertama selesai dilakukan pada Februari 2016. Sesuai tahapan terjadwal memang Agustus 2016 kami baru kembali menggelar operasi pasar (OP) beras. Tapi kami siap melakukan jika ada permintaan dari masyarakat, kata Kepala Disperindagkop UMKM DIY Budi Antono, di Yogyakarta, Senin (29/2).
Dia mengatakan, untuk OP beras tahap pertama telah dilakukan di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Pada periode itu, cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog yang disalurkan ke masyarakat mencapai 20 ton.
Menurut dia, beras untuk OP dijual ke masyarakat dengan harga Rp 7.500 per kg. Harga tersebut ditentukan setelah Disperindagkop DIY memberikan subsidi untuk biaya kemasan dan transportasi dari harga asli Rp 8.300 per kg. Sebetulnya untuk tahap pertama jatah OP beras hanya 18,5 ton, namun karena permintaan masyarakat tinggi akhirnya kami kembali menambah 1,5 ton. Nanti untuk OP Agustus kami siapkan lagi 21 ton, dan Desember 18,5 ton, kata dia.
Menurut dia, selain mengacu tahapan terjadwal, OP juga dapat dilakukan ketika ada permintaan dari masyarakat. Dia menilai hingga saat ini harga beras baik premium maupun medium di pasaran masih stabil tinggi. Tingginya harga beras itu, menurut dia, antara lain dapat disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu, serta banyak terjadi banjir yang mengakibatkan sawah puso. Sehingga masih layak jika dilakukan OP beras, kata dia.
Sesuai pemantauan di Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Pasar Kranggan Yogyakarta pada Februari 2016 khusus untuk harga beras masih stabil tinggi, seperti beras IR I mencapai Rp 10.300 per kg dan beras IR II mencapai Rp 9.733 per kg.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY Sugit Tedjo Muljono, mengatakan, hingga saat ini beras yang tersimpan di Gudang Bulog mencapai 15.000 ton yang diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat DIY hingga Juli 2016. Masyarakat tidak usah khawatir mengenai persediaan beras di DIY. Apalagi mulai Maret nanti sudah memasuki panen raya, kata dia.
Oleh sebab itu, menurut Sugit, Bulog DIY selalu siap apabila ada permintaan dari Disperindagkop DIY maupun permintaan langsung dari masyarakat untuk melakukan operasi pasar beras guna menyetabilkan harga beras di lima kabupaten. Jika Disperindagkop meminta tentu kami siap. Bahkan kami juga akan datang (melakukan OP beras) apabila ada masyarakat yang mengadu mengenai gejolak harga beras di wilayahnya, tambah dia.
Sumber : www.medanbisnisdaily.com