Distan Palas Dongkrak Luas Panen 8 Komoditas
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Padang Lawas (Palas) memprogramkan akan mendongkrak produktifitas dan luas areal panen delapan komoditas pertanian tanaman pangan di daerah itu. Sebab, tahun lalu produktifitas kedelapan komoditas pertanian pangan itu turun dan luas areal panennya. Kepala Distan Palas Ir H Abdullah Nasution melalui Kasubbag Program Joni Pranto SP kepada wartawan mengatakan, luas areal panen delapan komoditas pertanian pangan pada periode Januari-Desember tahun 2013 lalu mengalami penurunan bila dibandingkan pada periode Januari-Desember tahun 2012.
Data angkanya menunjukkan, di tahun 2012, sasaran luas panen komoditas padi sawah seluas 22.636 Ha, realisasi luas panen 16.511 Ha atau tercapai rasio 4 : 3 sebesar 72,94%. Padi ladang, sasarannya 1.809 Ha, realisassi 661 Ha atau tercapai 36,54%. Jagung, sasarannya 4.229 Ha, realisasi 797 Ha tercapai 18,85%,
Kemudian, Kedelai sasarannya 1.257 Ha, realisasi 250 Ha tercapai 19,89%, Kacang tanah sasarannya 564 Ha realisasi 324 Ha tercapai 57,45%, Kacang hijau sasarannya 244 Ha realisasi 167 Ha tercapai 68,44%, Ubi kayu sasarannya 515 ha, realisasi 211, tercapai 40,97% dan ubi jalar sasarannya 210 ha realisasi 89 Ha tercapai 42,38%.
Joni Pranto menjelaskan, angka luas panen di tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu padi sawah sasaranya 22.636 Ha, realisasi 13.682 Ha realisasi rasion 6:6 sebesar 60,44%. Padi ladang, sasaranya 1.781 Ha realisasi 891 tercapai 50,03%, jagung, sasarannya 4.389 Ha, realisasi 479 Ha tercapai 10,91%.
Kedelai sasarannya 1.284 Ha realisasi 158 Ha tercapai 12,31%, kacang tanah sasarannya 616 Ha realisasi 217 Ha tercapai 35,23%, kacang hijau sasarannya 296 Ha realisasi 152 ha tercapai 51,35%. Ubi kayu sasarannya 542 Ha realisasi 173 Ha tercapai 31,92% dan ubi jalar sasarannya 251 Ha realisasi 86 Ha tercapai 34, 26%. "Persentase penurunan luas panen delapan komoditi pertanian pangan tahun 2012-2013 lalu, dengan perhitungan persentase 6:4 yaitu, padi sawah minus 17,13%, padi ladang plus 34,80%, jagung minus 39,90%, kedelai minus 36,80%, kacang tanah minus 33,02%, kacang hijau minus 8,98%, ubi kayu minus 18,01% dan ubi jalar minus 3,37%," ucapnya.
Menurut Joni, menurunnya luas panen delapan komoditas pertanian pangan di daerah ini pada tahun 2013 lalu disebabkan beberapa faktor, yaitu, terjadinya kemarau panjang di bulan Maret hingga Oktober, sehingga masyarakat tidak turun ke lahan.
Pada bulan Februari 2013 lalu, terjadi bencana banjir yang melanda Kecamatan Barumun dan Ulu Barumun sehingga berdampak puso, diakibatkan material banjir masuk ke areal lahan pertanian pangan petani.
Selain itu, pada tahun 2013 lalu, dilakukan pengerjaan perbaikan saluran irigasi di daerah Balaka Sitongkon, Kecamatan Lubuk Barumun, berpengaruh langsung terhadap seluas 800 Ha areal persawahan masyarakat dan seluas 1.350 Ha areal persawahan masyarakat sekitar kecamatan ini.
Pengaruh buruknya cuaca pada tahun 2013 lalu berdampak langsung pada sawah ladang atau sawah tadah hujan yang dikelola oleh masyarakat di Kecamatan Barumun Tengah, Huristak, Sihapas Barumun dan Aeknabara Barumun, masyarakat tidak bertanam tanaman pangan karena tidak ada air.
Joni Pranto optimis, pada tahun 2014 akan terjadi kenaikan luas areahttp://hargasumut.org/panel/post_add.htmll panen dan hasil produktifitas delapan komoditas pertanian pangan itu. Soalnya, pengerjaan perbaikan saluran irigasi di beberapa daerah kecamatan yang menjadi sumber irigasi primer dan tersier sudah selesai. Ditambah saat ini Distan Palas sudah mempersiapkan lahan penanaman kedelai seluas 500 Ha di Kecamatan Sosa. (maulana)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/