Ekonomi Mulai Bergairah

8 tahun yang lalu
Bagikan:
Ekonomi Mulai Bergairah

Wow, angka-angka impor ini menggiurkan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), impor pada November 2015 mencapai US$ 11,51 miliar atau setara Rp 159,74 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Untuk apa saja? Ternyata, mayoritas adalah barang modal, misalnya mesin, peralatan listrik serta barang dari besi dan baja, yang digunakan untuk pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Meskipun, peningkatan aktivitas impor ini telah mengakibatkan defisit neraca perdagangan di November 2015, tetapi hal itu menunjukkan perekonomian bergerak dengan bergairah. Apakah berarti mulai meninggalkan era perlambatan ekonomi? Hal ini diperkirakan karena belanja pemerintah sejak kuartal III-2015 sudah terserap dan memasuki puncaknya pada kuartal IV.

Saya kira kita harus menyambut fenomena ini dengan optimistis. Lagi pula manakala perekonomian membaik, tentu saja membutuhkan berbagai peralatan, atau mesin dan barang modal yang diperoleh dengan cara mengimpornya. Sebab, belum ada substitusinya di dalam negeri.

Kita tinggal menunggu apa dampak kenaikan impor ini pada pertumbuhan ekonomi, dan kita lihatlah di kuartal IV-2015. Tampaknya tidak mustahil pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2015 ini akan tumbuh 4,8%. Lebih tinggi dari kuartal III yang sebesar 4,73%.

Saya berharap fenomena ini akan menerbitkan optimisme tahun depan. Target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3% juga bukan hal yang mustahil untuk direalisasikan. Apalagi agenda prioritas pemerintah pada 2016 adalah percepatan pembangunan infrastruktur. Di antaranya ada roadmap pembangunan jalan tol 2015-2019, yang menjangkau keseluruhan pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Pemerintah pun telah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk percepatan realisasi anggaran, baik APBN dan APBD. Bayangkan, jika dana proyek infrastruktur pada APBN 2016 bernilai sebesar Rp 313,5 triliun, maka dampaknya kepada pertumbuhan ekonomi akan terasa. Mudah-mudahan target pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,3% bisa tercapai.

Sumber : www.medanbisnisdaily.com