Erupsi Sinabung, Petani Karo Boleh Contoh Petani Merapi

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Erupsi Sinabung, Petani Karo Boleh Contoh Petani Merapi

Petani di Kabupaten Karo saat ini mengalami persoalan yang mirip dengan petani di sekitar Gunung Merapi, Jogjakarta. Karena itu, petani perlu mencontoh bagaimana petani di sekitar Gunung Merapi bangkit dan bisa kembali bertani seperti sebelumnya. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Petani Indonesia, Isran Noor melalui Sekjend DPP Perhiptani Lamni Hutauruk didampingi Ketua DPW Perhiptani Sumut dan Sekjend Perhiptani Sumut, RE Gultom, mengatakan, yang dirasakan petani di Karo dan Jogjakarta tidak jauh berbeda.

Sebagai contoh, kesamaan masyarakat di kedua gunung yang mengalami erupsi merupakan petani. Setelah erupsi Merapi pada 2010 lalu, petani di sekitar Merapi sudah bisa bertani seperti semula dan tanahnya pun lebih subur.

Sebelum bisa mulai bertani kembali, petani memulai usaha beternak seperti ikan dan unggas. "Sembari menunggu bisa bertani, mereka beternak ikan dan unggas. Jadi, petaninya tetap bisa survive (selamat)," katanya.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus bisa memberikan perhatian kepada petani di Karo untuk memerikan motovasi dan dorongan agar tetap bertani dikemudian hari ketika erupsi sudah berhenti.

Selain itu, pemerintah juga harus memberikan kesempatan kepada petani di Karo untuk bisa mengunjungi petani di sekitar Merapi bagaimana bertani setelah erupsi. Kemudian, pemerintah juga harus memberikan dukungan dan perhatian agar petani dapat terus bersemangat dengan pola pembinaan dan pendampingan seperti yang dilakukan di Gunung Merapi.

Di luar itu, kata dia, pemerintah juga harus memaksimalkan peran penyuluh pertanian untuk mendampingi petani. Selain itu, pemerintah harus mempertimbangkan untuk memberikan uang tambahan khusus kepada peyuluh pertanian di Karo.

Sebagai bentuk kepedulian kepada petani di Karo, kata dia, pihaknya sudah memberikan bantuan logistik berupa mie instan, keperluan tidur seperti selimut dan pembalut untuk perempuan dengan total lebih dari Rp50 juta. "Bantuan tersebut diberikan di 4 titik yakni di GBKP Pusat Kota, Masjid Taqwa Muhammadyah, Posko MUI Karo dan pengungsian Universitas Karo," katanya.

Ketua DPW Perhiptani Sumut, Soekirman mengharapkan petani terus bersemangat dan meyakini bahwa bencana erupsi Sinabung akan segera berhenti dan nantinya pertanian di Karo akan semakin subur.

"Jangan berkecil hati di balik bencana ini ada manfaat yang akan diberikan kepada manusia, tanahnya akan kembali subur dan pastinya akan jauh lebih subur daripada sekarang ini

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com