Hadapi Ramadhan, TPID Dan Gubsu Blusukan Ke Pasar

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Hadapi Ramadhan, TPID Dan Gubsu Blusukan Ke Pasar

Inflasi Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juni 2013 sebesar 6,62% (y.o.y) dengan inflasi m.t.m sebesar 1,28% dan inflasi tahun kalender sebesar 4,87% jauh lebih besar dari angka bulan sebelumnya dimana inflasi y.o.y yang terjadi hanya sebesar 6,56% dengan inflasi m.t.m sebesar 0,28%. Meningkatnya inflasi Provinsi Sumatera Utara ini menjadi perhatian khusus dari Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, ST, Msi, bersama tim TPID Provinsi Sumut. Hal ini disebabkan karena pada bulan ini terdapat tekanan-tekanan inflasi terutama bersumber dari dampak kenaikan harga BBM bersubsidi, bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Lebaran yang diperkirakan dapat mendorong peningkatan inflasi. Menyadari kemungkinan dampak-dampak tersebut terhadap inflasi Provinsi Sumut digagaslah rencana kunjungan pasar yang lebih terkenal dengan istilah “blusukan”.

Blusukan” yang dipopulerkan oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi ini juga dilakukan langsung oleh Tim TPID Provinsi Sumut baik pada pasar modern ataupun pada pasar tradisonal yang ramai dikunjungi masyarakat Medan pada tanggal 8 Juli 2013. Selain seluruh komponen inti TPID Sumatera Utara yang dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Ahli TPID Sumut Ir. Hj. R. Sabrina, Msi, hadir juga Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, ST, Msi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir. Tengku Erry Nuradi, Msi termasuk juga dari Bank Indonesia Wilayah IX Achmad Fauzie (Pejabat Stk Direktur Eksekutif).

 Kegiatan ini dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk pemantauan pasokan komoditas-komoditas kebutuhan pokok masyarakat di lapangan dan juga untuk melihat kelayakan konsumsi suatu produk dan tanggal kadaluarsa beberapa komoditas olahan. Pemantauan dilakukan pada pasar Petisah Medan (pasar tradisional) dan Brastagi Mall (pasar Modern) yang terletak di Kota Medan.  Dari pemantauan langsung ke kedua pasar tersebut tidak ditemukan komoditas yang tidak layak konsumsi. Pada pasar tradisional ditemukan bahwa beberapa komoditas mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi diantaranya daging sapi, daging ayam ras, cabe merah dan bawang merah. Beberapa pedagang menyatakan bahwa peningkatan harga tersebut terjadi dari sisi supplier yang diperkirakan karena berkurangnya pasokan. Sementara itu untuk komoditas daging sapi beberapa pedagang menyatakan bahwa hal tersebut merupakan fenomena rutin. ”Hampir pasti naik, Bang, setiap Ramadhan,” jelas salah satu pedagang. Gubernur pada kesempatan tersebut menginformasikan kepada pedagang bahwa pasokan komoditas pokok sangat mencukupi sehingga dihimbau pedagang tidak meningkatkan harga komoditas.Dari  pasar tradisional rombongan Tim TPID juga melakukan pemantauan pada pasar modern untuk melakukan tinjauan terhadap kelayakan daging yang dijual serta beberapa merk susu formula dan biskuit Lebaran. Tim TPID sempat menanyakan kelayakan dan tanggal kadaluwarsa dari masing-masing produk dan tidak ditemukan makanan yang tidak layak konsumsi. Gubernur berpesan agar berhati-hati dalam menjual makanan kemasan yang sudah tidak layak dikonsumsi karena dapat membahayakan kesehatan masyarakat. 

Seakan tidak mau kalah dengan gerakan yang dilakukan oleh TPID Provinsi, TPID kota Medan juga melakukan gerakan yang sama. Pada tanggal 16 Juli 2013, Ketua TPID Kota Medan Qamarul Fatah mengajak jajaran TPID kota Medan dan juga Plt. Walikota Medan Dzulmi Eldin untuk melakukan pemantauan komoditas dan gudang distributor kebutuhan pokok di seluruh kota Medan. Pemantauan dimulai dari pasar sentral atau sambo sentral yang berada di tengah kota Medan yang dilanjutkan dengan kunjungan ke gudang 47 dan 899 di jalan Kayu Putih yang merupakan gudang distributor untuk gula, beras dan tepung serta pemantauan pada supermarket modern yang tersebar di seluruh kota Medan.

Dari pemantauan yang dilakukan oleh Tim TPID kota Medan diketahui bahwa harga beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti beras dan daging sapi relatif stabil. Beberapa pedagang menyatakan bahwa tersedianya pasokan dalam jumlah cukup menjadi salah satu penyebab stabilnya harga. Menurut mereka harga yang didapat dari distributor besar di kota Medan relatif tidak meningkat sehingga harga komoditas yang mereka perdagangkan juga relatif tetap. Komoditas lain yang pada beberapa bulan ini cukup “hot” kabarnya yaitu cabe merah dan bawang merah pada pemantauan kali ini harganya relatif bersahabat dan tidak menunjukkan peningkatan harga. Bahkan pada komoditas daging sapi harganya yang sempat meningkat bulan lalu, bulan ini harganya relatif stabil pada kisaran  Rp 85.000,00 per kg.  Rombongan melanjutkan perjalanan menuju gudang 47 dan 899 milik distributor yang menampung gula, beras dan tepung terigu di daerah Kayu Putih.  Tim TPID menemukan adanya 25 ton beras yang tidak layak konsumsi, dan langsung menghimbau kepada pemilik gudang untuk memusnahkan beras tersebut.

Setelah melakukan “blusukan” di pasar rombongan melanjutkan perjalanan pada beberapa pasar modern untuk melihat kelayakan konsumsi pada beberapa parcel, makanan kemasan dan makanan cepat saji yang banyak dikonsumsi masyarakat. Dari pemantauan ditemukan makanan kemasan yang sudah tidak layak konsumsi sehingga pemilik mendapatkan teguran dari Dzulmi Eldin dan Tim TPID.

Pemantauan komoditas ini akan secara rutin dilakukan dan akan dilakukan sekali lagi menjelang hari raya Lebaran. Diharapkan dengan adanya pemantauan rutin ini harga komoditas di provinsi Sumatera Utara dapat stabil dan terkendali.