Harga Beras Bergerak Turun

9 tahun yang lalu
Bagikan:
Harga Beras Bergerak Turun

Harga beras di Pusat Pasar Kota Padangsidimpuan berangsur turun. Besaran penurunan bervariasi Rp3.000-Rp4.000 per tabung. Informasi yang diperoleh dari pedagang di Sangkumpal Bonang, Rabu (18/2), mengatakan, Harga beras silatihan yang sebelumnya Rp46.000 per tabung kini menjadi Rp43.000 per tabung. Harga beras si condong yang sebelumnya Rp42.000 per tabung menjadi Rp40.000 per tabung.
Pedagang beras di Pasar Sangkumpal Bonang, Maimunah mengatakan, penurunan harga beras pada pekan ini karena stok beras banyak di pasar. Hal ini dikarenakan saat ini sudah memasuki musim panen, ujarnya.

Sayangnya, kata dia, meski ada penurunan harga, namun pembeli yang dating masih sedikit. Ia menduga hal ini dikarenakan daya beli masyarakat yang rendah seiring rendahnya harga getah karet. Harga getah yang sangat murah saat ini membuat petani getah berhemat untuk membeli beras di pasar, katanya, selain menyebutkan penjualan turun menjadi sekitar 3-4 karung per hari.

Ia memperkirakan harga beras masih akan turun, karena masa panen tidak hanya terjadi pada lahan sawah di Padangsidimpuan, tetapi juga di daerah tetangga seperti Tapsel. Di Sipirok dan Batang Angkola Tapsel saat ini juga lagi musim panen, jadi sangat sulit rasanya harga beras di daerah ini naik kembali, ujar Maisaroh (45) pedagang beras lainnya di Padangsidimpuan.

Sementara itu Nur (35), warga Kota Padangsidimpuan saat berbelanja beras, mengatakan, harga beras memang sudah turun. Namun penurunan harga beras belum bisa membantu perekonomian warga masyarakat karena harga karet masih tidak naik. Kalau harga getah naik, mungkin bisalah membantu ekonomi lebih baik. Saat ini beli beras saja yang murah masih sulit, belum lagi belanja sandang yang harganya masih tinggi.

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com

Harga Beras Bergerak Turun

8 tahun yang lalu
Bagikan:
Harga Beras Bergerak Turun

Harga beras di sejumlah pasar di Kota Medan mulai turun. Untuk beras kemasan 10 kg misalnya, turun sekitar Rp 1.000-Rp 2.000 per kemasan tergantung jenis beras. Untuk beras jenis IR 64 misalnya, turun dari yang sebelumnya Rp 111.000 per sak (kemasan 10 kg) menjadi Rp 110.000-Rp 110.500 per sak. Sedangkan jenis kuku balam turun dari yang sebelumnya Rp 117.000 menjadi Rp 115.000 per kg. Beras IR 64 yang sebelumnya dipasarkan seharga Rp 11.000 per kilogram, kini sudah menjadi Rp 10.100-Rp 10.500 per kilogram, ujar pedagang beras di Pusat Pasar Medan Acun, Rabu (24/2).

Dikatakannya, penurunan harga beras dipengaruhi panen raya dalam sebulan terakhir di daerah Langkat, Serdangbedagai dan Tanjungbalai. Tanjungbalai masih menjadi pemasok beras untuk jenis kuku balam bagi sejumlah pedagang di Kota Medan.

Namun demikian, lanjut Acun, pengaruh panen raya terhadap harga beras ini baru sejak sepekan terakhir. Panen raya itu, belum bisa langsung, berefek. Namun, seminggu hingga 10 hari setelah panen baru terlihat pengaruhnya, lanjutnya.

Disebutkannya, penurunan harga tersebut hanya terjadi untuk beras yang dipasok oleh daerah produsen beras di Sumut. Sementara beras yang dipasok dari Pulau Jawa masih belum turun harga, bahkan ada kecenderungan naik. Kalau beras dari Jawa, harga persak berkisar Rp 125.000-Rp 130.000, ujarnya.

Sementara itu Juli, yang ditemui seusai membeli beras, mengatakan, menyambut positif penurunan harga ini. Namun dia berharap penurunan tersebut tidak hanya Rp 1.000 per sak. Karena harga kebutuhan pokok juga belum stabil. Sementara penghasilan tidak ada peningkatan, ungkapnya.*

Penurunan harga beras juga terjadi di Palu. Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tengah Rudi Zulkarnain, mengatakan, harga beras di pasar Kota Palu turun sekitar Rp 750 per kg. Sebelumnya, harga beras mencapai Rp 12.000 per kg, dalam beberapa hari terakhir turun menjadi Rp 11.250 per kg.

Penurunan itu, kata Rudi karena adanya intervensi pemerintah dengan melaksanakan operasi pasar (OP) oleh Bulog Sulteng. Selain itu, jatah rastra rumah tangga sasaran (RTS) di Kota Palu dan beberapa daerah lainnya di Sulteng sudah disalurkan Bulog. Ini juga salah satu faktor sehingga harga beras di tingkat pengecer berangsur-angsur turun, kata dia.

Pemerintah berharap, harga beras bisa turun paling tidak mendekati harga normal. Memang untuk turun sampai sama dengan harga semula, itu mustahil, sebab panen belum berlangsung. Tetapi harga kebutuhan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai justru bergerak naik pada pekan ini.

Disebutkannya, saat ini harga cabai merah di pasar naik dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 31.000 per kg dan cabai hijau mencapai Rp 32.000 per kg. Bawang merah mencapai Rp 38.000 per kg dan bawang putih dijual pedagang di pasar mencapai Rp 28.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp 27.000 per kg. Khusus harga kebutuhan lain seperti gula pasir tetp bertahan Rp 13.000 per kg, tepung terigu Rp 10.000 per kg, daging sapi Rp 95.000 per kg dan minyak tanah mencapai Rp 12.500 per liter.

 

Sumber : www.medanbisnisdaily.com