Harga Cabai Berangsur Turun

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Harga Cabai Berangsur Turun

Setelah sebelumnya harga Cabai sempat meroket hingga Rp70 ribu sampai Rp100 ribu per kilogramnya. Harga Cabai mulai berangsur turun ke harga Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kilogramnya. Turunnya harga Cabai disebabkan tidak adanya lagi erupsi Gunung Kelud, sehingga tanaman Cabai sekarang meningkat pasokannya.

Pedagang Cabai Pasar Induk Cibitung, Suryo mengungkapkan, harga Cabai sudah menurun drastis. Karena pasokan Cabai Rawit dan Cabai Merah Keriting dari Madura sudah meningkat. Kata dia, harga ini bisa mengalami penurunan lagi jika pasokan Cabai dari Blitar, Mataram, Banyuwangi, Magelang, Madura dan Muntilan sudah masuk kembali.

Saat ini, kata dia, pasokan cabai mulai membanjir ke tiap grosir dan permintaan yang ada sudah terpenuhi. ’’Dari Rp40 ribu bisa jadi Rp30 ribu kalau pasokan yang ada telah memenuhi,” kata Suryo kepada Radar Bekasi. Sebelumnya, kata Suryo, memang ada kelangkaan pada beberapa jenis cabai yang sering dicari para konsumen.

Kenaikan harga Cabai, lanjut dia, tidak dirasakan para pedagang, tetapi sangat berpengaruh terhadap konsumen. ’’Saya tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga tersebut. Karena menjual secara grosir. Tapi kalau konsumen memang berat, apalagi kalau mereka menjual lagi. Sehingga memainkan harga seenaknya,” beber Suryo.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, Hery Gunawan menegaskan, melonjaknya harga cabai rawit belakangan ini, akibat kurangnya pasokan yang disebabkan tingginya curah hujan serta bencana yang terjadi di Indonesia belum lama ini, sehingga mendorong harga cabai melambung tinggi.

’’Sentra produksi pasokan kurang dan salah satunya karena erupsi Gunung Kelud, dimana daerah sekitar adalah pemasok cabai,” ucapnya. Menurut dia, kenaikan cabai rawit berdampak signifikan atau turut menyumbang 0,05 persen dari inflasi.

Dari pantauan BPS, rata-rata kenaikan harga cabai rawit mencapai 16,45 persen di sentra produksi. Dari data yang ada, kenaikan harga cabai rawit terjadi di 61 kota dari 82 kota yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK). ’’Cabai rawit untuk inflasi itu 0,05 persen,” tegasnya

Harga Cabai Berangsur Turun

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Harga Cabai Berangsur Turun

Harga jual cabai di beberapa pasar tradisional di Medan cenderung menurun dalam sepekan terakhir. Penurunan tersebut dikarenakan pasokan cabai cukup lancar, sehingga harganya mengalami penurunan. Berdasarkan pantauan MedanBisnis di Pasar Petisah Medan, harga jual cabai merah turun menjadi Rp46.000 per kg dari sebelumnya Rp55.000 per kg, cabai hijau menjadi Rp18.000 per kg dari awalnya Rp19.000 per kg. Namun cabai rawit sedikit mengalami kenaikan dari Rp29.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg, tomat dijual Rp11.000 per kg dari biasanya Rp10.000 per kg.

Pedagang di Pasar Petisah Medan, M Pasaribu, mengatakan, curah hujan dalam sepekan terakhir di kawasan Dairi tidak terlalu tinggi. Sehingga panen cabai berjalan lancar. Saya ambil barang dari Dairi. Memang karena pengaruh cuaca juga. Apalagi di sana curah hujan tidak terlalu tinggi. Jadi petani di sana lancar panennya. Tidak seperti sebelumnya harga cabai sempat melambung karena tanaman banyak rusak akibat hujan cukup tinggi. Kalau saat ini, pasokan cabai lancar dan barangnya juga banyak, ujarnya, Minggu (16/11).

Namun, M Pasaribu mengeluhkan, meski harga cabai cenderung turun, tetapi penjualan sangat sepi. Dia tidak mengetahui penyebab minimnya jumlah pembeli belakangan ini. Padahal harganya sudah mulai turun, tapi tetap saja sepi. Makanya kita juga resah begini. Saya harap aktivitas penjualan di sini kembali normal. Harga cabai dan sayur-sayuran tidak tinggi dan pembeli kita banyak, urainya.

Terpisah, di Pusat Pasar Medan, harga jual cabai juga tidak jauh berbeda dengan di Pasar Petisah Medan. Nanik, pedagang di pasar tersebut, mengaku, harga jual cabai cukup stabil jika dibandingkan dengan dua pekan lalu. Pasokan barang saat ini cukup lancar, tetapi penjualan biasa saja. Kalau saya prediksi, harga cabai tetap bisa mengalami kenaikan. Apalagi mengingat ada rencana kenaikan BBM ini. Tapi kita sebagai pedagang, tetap berharap naiknya tidak terlalu tinggi. Karena takutnya memengaruhi jumlah pembeli.

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com