Harga Gabah Panen Diharapkan Menguntungkan Petani
Menjelang panen perdana tahun ini yang akan dimulai pada pertengahan Januari mendatang, petani mengharapkan harga gabah naik. Apalagi, petani memperkirakan panen kali ini produksi gabah yang diperoleh menurun akibat padi yang dipanen merupakan pertanaman kedua tahun 2013. Untung, Ketua Kelompok Tani Fajar di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai (Sergai), kepada MedanBisnis, Kamis (2/1), mengatakan, untuk di Sergai panen yang akan dimulai pada 15 Januari merupakan panen perdana tahun ini untuk pertanaman bulan Oktober-Desember 2013. Panen tersebut, kata dia, akan terus berlanjut hingga April - Mei.
"Yang paling diharapkan petani ketika panen adalah harga gabah dapat menguntungkan petani. Apalagi, yang mau dipanen ini kan tanaman pada musim pertanaman kedua tahun 2013, jadi produksinya lebih rendah," katanya.
Dia membandingkan dengan musim panen di bulan Mei - Juni lalu di mana mana harga jual gabah di tingkat petani berkisar antara Rp3.700 - Rp3.800 per kg. Sedangkan pada musim panen bulan September - Oktober turun menjadi Rp3.600 - Rp3.700 perkg.
"Jangan sampai lah nanti sudah produksinya menurun, harganya pun ikutan turun juga. Harapannya ada jaminan dari pemerintah agar harga jualnya menguntungkan petani," katanya.
Hal-hal yang menurutnya dapat membuat harga gabah kering panen petani menurun adalah cuaca saat ini yang cenderung basah dan lembab. Cuaca demikian, memengaruhi kadar air gabah sehingga menjadi alasan bagi pengumpul untuk menentukan harga gabah yang bisa jadi tidak menguntungkan petani. "Kalau terlalu basah, ya pastinya harga turun, kalau kami selaku petani mau tak mau harus menjualnya dengan harga tawar dari pengumpul. Kalau tidak mau, ya kita semakin rugi lah, produksinya turun, harganya turun, tak laku pula," ujarnya.
Kondisi saat ini, kata dia, terbantu dengan infrastruktur pertanian di daerah tersebut yang cukup baik. Seperti sumber air yang mengaliri persawahan petani stabil. Begitupula dengan pengaturan air ketika terjadi banjir juga terjaga sehingga, potensi kebanjiran di persawahan petani juga lebih kecil dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya.
"Begitu juga dengan serangan hama saat ini sudah bisa dikendalikan petani sendiri. Misalnya tikus, ya, masih dalam taraf yang bisa ditoleransi, tak begitu banyak yang dimakannya," katanya. (dewantoro)
Sumber:http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/03/70899/harga_gabah_panen_diharapkan_menguntungkan_petani/