Harga Ikan Asin di Tapteng Terus Turun
Para pedagang maupun pengusaha ikan asin di Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga saat ini mengeluh karena jumlah pelanggan maupun pesanan, semakin hari semakin menurun. Bukan hanya pesanan yang menurun, harga ikan asin pun sejak akhir tahun lalu terus mengalami penurunan. Menurut salah seorang pedagang ikan asin di Pasar Belakang yang dikenal sebagai pusat penjualan ikan asin di Kota Sibolga, Adek, sejak tiga minggu terakhir jumlah penjualan ikan asin di kiosnya dan juga kios lainnya mengalami penurunan drastis. Penjualan mereka yang biasanya bisa mencapai 30 kilogram hingga ratusan kilogram perharinya, saat ini menurun, bahkan terkadang tidak laku sama sekali.
Sejak akhir tahun lalu, penjualan ikan asin sangat sunyi. Para pelanggan luar kota yang biasanya memesan berbagai jenis ikan asin setiap minggu tidak lagi membeli ikan asin. Alasan para pelanggan ini hampir rata-rata sama, minat beli masyarakat berkurang.
Akibatnya, penjualan kami yang biasanya minimal 30 kilogram hingga ratusan kilogram per harinya, saat ini jauh menurun, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Padahal sekarang harga ikan dan daging ayam potong pun tengah naik, seharusnya permintaan akan ikan asin akan meningkat, keluhnya saat dikonfirmasi MedanBisnis di kiosnya, Minggu (13/4) kemarin.
Harga ikan asin yang mengalami penurunan harga sejak empat minggu terakhir yakni jenis ikan Teter Asin sebelumnya sekitar Rp 20.000/kg kini menjadi sekitar Rp 17.000/kg. Ikan Sevo dari Rp 30.000/kg kini menjadi Rp 27.000/kg, ikan asin Aso-aso belah dari Rp 35.000/kg turun menjadi Rp 28.000/kg.
Kemudian, Teri Tawar Putih dari Rp 35.000/kg turun hingga Rp 30.000/kg, Teri Tawar Balang biasanya Rp 29.000/kg turun menjadi Rp 26.000/kg. Tapi masih ada ada sejumlah ikan yang harganya naik seperti ikan jenis Kakap dari Rp 23.000/kg kini naik menjadi Rp 28.000/kg dan ikan rebus dari Rp 25.000/kg naik hingga Rp 29.000/kg.
Kami berharap jumlah pembeli kembali normal seperti semula. Kalau tidak, para pedagang ikan asin akan mengalami kesulitan. Padahal stok ikan asin yang sudah kami beli masih sangat banyak. Walaupun sebagian jenis ikan akan kami jual lebih murah dari harga modal akibat turunnya harga, tapi mau bagaimana lagi. Daripada modal juga habis, lebih baik rugi sedikit, tuturnya.
Hal senada juga disampaikan beberapa pengusaha ikan asin di Kelurahan Hajoran yang merupakan daerah utama penghasil ikan asin di Tapteng. Menurut Edi, Hendra dan Makmur, sudah sejak akhir tahun 2013 lalu penjualan mereka terus menurun akibat minimnya permintaan pelanggan.
Pesanan ikan asing dari para pelanggan kami di luar daerah saat ini sangat sedikit, jauh dari biasanya. Entah kenapa, menurut pelanggan, minat beli masyarakat akan ikan asin jauh berkurang, jelas mereka.
Padahal, tambah mereka, dengan sulitnya memperoleh bahan baku ikan akibat cuaca buruk yang kerap terjadi akhir-akhir ini, seharusnya mereka sudah bisa menaikkan harga seperti biasa. Namun, dikarenakan minimnya permintaan pelanggan, terpaksa mereka menekan harga hingga titik terendah. (putra hutagalung)
Sumber : http://medanbisnisdaily.com