Harga Komoditas Pertanian di Samosir Rendah
Harga beberapa jenis komoditas hasil pertanian dan perkebunan di Samsosir antara lain padi, kopi ateng, coklat dan kemiri, masih rendah. Akibatnya, penghasilan pertanian belum mampu membawa kesejahteraan petani kecil. Sebab nilai jual komoditas pertanian tidak sebanding harga kebutuhan hidup sehari-hari. "Harga komoditas pertanian kami masih rendah bila mengingat biaya yang kami keluarkan saat bercocok tanam hingga panen. Begitu juga dengan biaya untuk pekerja maupun transportasi mengangkut hasil dari kampung ke pasar Pangururan," kata petani padi di Desa Palipi, Saralan Sinaga, Selasa (22/1).
Dikatakan, harga padi di tingkat petani saat ini Rp 3.500 per kg, sedangkan harga biji kopi ateng berkisar Rp 10.000 - Rp 15.000 per liter tergantung mutu, kemiri Rp 7.000 - Rp 8.000 per kg dan jagung Rp 2.000 per kg.
Desa Palipi merupakan salah satu penghasil beras di Kecamatan Palipi dan berpenduduk sekitar 1.000 kepala keluarga (KK). Mayoritas petani di desa ini memiliki lahan pertanian padi dan hortikultura sehingga dalam sekali panen daerah ini mampu menghasilkan puluhan ton padi.
Dalam masa menunggu panen itu, banyak warga beralih profesi menjadi pekerja bangunan, nelayan ikan pora-pora (bilih) atau pekerjaan lainnya guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menyekolahkan putra-putri mereka.
Di bagian lain, petani setempat mengungkapkan, tanaman padi yang berada di ladang mereka selama ini kualitas panen selalu tidak maksimal. "Sekarang harga biji kemiri Rp 8.000 per kg, tetapi kami hanya dapat memetik hasil seadanya karena masalah gugur buah tersebut," jelasnya.(tumpal sijabat)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com