Harga Premium Turun Mulai Januari 2016

8 tahun yang lalu
Bagikan:
Harga Premium Turun Mulai Januari 2016
Jakarta. Harga minyak dunia terus turun, bahkan saat ini sudah di bawah US$ 40 per barel. Hal ini membuat pemerintah akan melakukan evaluasi harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya premium dan solar yang kemungkinan mengalami penurunan harga.

Ya premium kan per 3 bulan ya, itu tanggal 1 Januari kita evaluasi lagi, kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja. Insyaallah turun Januari, kan kalau harga BBM turun ekonomi juga membaik di Indonesia, katanya usai menghadiri acara Pertamina Refining Day 2015 di Jakarta, Selasa (15/12).

Diketahui,harga minyak dunia merosot ke posisi terendah baru multi-tahun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 9/12), karena pertemuan OPEC pekan lalu yang tidak menghasilkan apa-apa terus membebani pasar minyak bumi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari merosot 14 sen menjadi berakhir pada 37,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, turun 47 sen menjadi menetap di 40,26 dolar AS per barel di perdagangan London.

Wiratmaja tidak menyebutkan secara spesifik berapa angka penurunan harga BBM, namun setelah adanya perhitungan-perhitungan, harga BBM bisa turun, karena dampak penurunan harga minyak dunia. Untuk berapanya, nanti biar Menteri ESDM yang sampaikan, yang jelas angka sudah sesuai perhitungan dan ada parameternya, katanya.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto menyebutkan harga BBM terbaru akan ditentukan setelah menunggu kondisi terakhir bulan Desember 2015 terkait penurunan harga minyak dunia. Harga minyak dunia memang turun, tetapi pada kondisi saat ini dolar juga sedang menguat terhadap rupiah, jadi tidak bisa dilakukan penurunan BBM begitu saja, kata Dwi.

Dia menjelaskan dalam waktu sebulan terakhir Pertamina memang diuntungkan dengan penurunan harga minyak dunia, namun hal tersebut tidak menjamin profit Pertamina turut melonjak. Kebijakan dari pemerintah kan per tiga bulan, sedangkan harga minyak dunia menurun baru sebulan terakhir, jadi jika ditotal menjadi tiga bulan kemungkinan kami hanya seri, atau tidak untung tidak rugi, katanya.

Sumber : www.medanbisnisdaily.com