Hasil Panen Padi di Pakpak Bharat Berkurang
Produksi atau hasil panen padi di Pakpak Bharat untuk musim panen kali ini berkurang. Pasalnya, pertumbuhan padi terganggu akkibat kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pakpak Bharat sejak bulan Januari lalu hingga bulan ini. Seorang petani Kasmin Padang saat berbincang dengan MedanBisnis, Senin (17/2) di Salak menuturkan, akibat kemarau yang terjadi sejak bulan Januari hingga bulan ini, berdampak pada menurunnya hasil panen padi pada musim saat ini mencapai 50% hingga 60%.
Dijelaskan Kasmin, pada musim panen padi yang lalu dengan luas lahan 3 rante bisa menghasilkan 39 kaleng. Namun untuk panen kali ini dengan luas yang sama hanya menghasilkan 15 kaleng padi.
"Penurunan hasil panen ini, akibat kemarau yang terjadi sejak bulan Januari lalu. Dimana pada bulan Januari tersebut kondisi tanaman padi dalam fase bunting, yang mana tanaman padi sangat membutuhkan curah hujan untuk proses terisinya bulir - bulir padi. Akibat tidak turunnya hujan menyebabkan padi banyak yang tidak berisi, makanya hasil panen padi pada musim ini turun drastis sehingga mengalami banyak kerugian," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Jonter Sitohang. untuk panen kali ini dia mengalami kerugian akibat kemarau hasilnya menjadi berkurang. Apalagi lahan persawahan yang dipakainya itu sistem sewa lahan, dimana setiap kali panen saya harus membayar untuk sewa lahan 6 rante 30 kaleng padi. Musim panen padi saat ini dengan luas 6 rante hanya 60 kaleng padi.
"Kondisi tersebut jelas membuat saya mengalami kerugian, karena dana yang sudah saya keluarkan untuk membeli pupuk saja tidak kembali, ditambah lagi tenaga kerja yang sudah dikeluarkan. Kondisi musim panen padi kali ini jelas membuat kami mengalami kerugian," ungkapnya. (ck 08)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com