Impor Hortikultura Dilakukan Jika Pasokan Turun
Menteri Pertanian Suswono mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan produksi hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, memburuk. Potensi impor hortikultura terbuka apabila tren pasokan komoditas tersebut mengalami penurunan.
"Nanti kita lihat saja perkembangannya, yang penting begitu ada tren kekurangan supply langsung asing (impor). Artinya untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan harga signifikan, solusinya tambahan impor," ujar Suswono ketika ditemui seusai Workshop Nasional 'Inisiatif Kebijakan Untuk Kejayaan Pertanian Indonesia' di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (25/1).
Menurutnya, selain untuk mencukupi kebutuhan, importasi dilakukan agar harga di pasar juga tidak melonjak. "Yang penting tambahannya tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhan. Sepanjang itu disesuaikan dengan kebutuhan petani nantinya tidak tertekan harga yang jatuh murah," kata dia.
Meski begitu, ia menegaskan hingga saat ini laporan pasokan untuk produk hortikultura masih aman. Hal yang sama juga berlaku untuk produk pangan beras.
Suswono menjelaskan, pada saat berkunjungan ke Pasar Induk Cipinang dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa pasokan beras mengalami drop namun itu hanya satu hari. "Hanya pernah satu hari saja itu mengalami drop supply ke pasar Induk Cipinang sekitar 1.000 ton, normalnya itu padahal paling minim 2.000 ton. Tapi hari berikutnya sudah naik ke 1.500 ton. Persoalannya bukan tidak ada barang tapi adalah persoalan transportasi yang terganggu," jelasnya.
Setelah pelaku usaha tahu daerah mana saja yang terkena banjir, lanjut Suswono, mereka kemudian mencari jalan alternatif untuk mendistrisbusikan pasokan. "Sekarang sudah relatif lancar lagi, sudah diatas 2000 lagi. Jadi untuk kaitan ketersediaan beras bisa dikatakan tidak terganggu lah," cetusnya. (Ayomi Amindoni)
Sumber : http://www.metrotvnews.com