Kerugian Pertanian dari Letusan Gunung Sinabung Lebih Parah dari Kelud
Kerugian sektor pertanian akibat dari letusan Gunung Kelud, Jawa Timur mencapai Rp 377 miliar. Angka ini lebih rendah dari dampak sektor pertanian di Gunung Sinabung, Sumatera Utara yang mencapai Rp 1,5 triliun. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menyatakan bahwa kerugian dari sektor pertanian akibat erupsi Gunung Kelud mencapai Rp 377 miliar. Dimana tanaman cabai rawit mengalami kerugian paling besar jika dilihat dari luas lahan yaitu mencapai 1.220 hektar.
"Kerugian diperkirakan akibat erupsi Gunung Kelud diperkirakan Rp 377 miliar dengan rincian padi 871 hektar, jagung 790 hektar, cabai merah 538 hektar, cabai rawit 1.220 hektar, tomat 155 hektar, bawang merah 47 hektar, nanas 1.200 hektar," kata Suswono saat konferensi Pers di kantor Kementan Jakarta Selatan (4/3/2014).
Suswono menambahkan untuk luas lahan yang rusak di Kabupaten Malang dan Kediri meliputi beberapa jenis tanaman.
"Luasan lahan yang rusak di Kabupaten Malang, padi 1,3 ribu hektar, jagung 2 ribu hektar, sayuran 688 hektar. Di Kediri padi 3.8 ribu hektar, cabai rawit 1.6 ribu hektar, cabai besar 1 ribu hektar, tomat 318 hektar, Nanas 700 hektar tebu 1.8 hektar," tambahnya.
Sementara itu terkait dengan sapi perah, Suswono mengatakan bahwa sebagian besar ternak sapi perah di Kabupaten Malang dan Kediri mengalami kesulitan mendapatkan pakan ternak, karena itu Kementerian Pertanian telah mengirimkan lebih 500 ton pakan ternak untuk sapi.
"Sapi perah kesulitan mendapatkan pangan kami sudah kirimkan bantuan pakan ternak jumlahnya lebih dari 500 ton. Ada dua pola diberikan pakan atau di pindahkan ke daerah yang lebih aman. Sebagian sudah banyak yang dijual sapinya karena kesulitan mendapatkan pakan sapi," katanya. (dtf)
Sumber : http://medanbisnisdaily.com