Klaster Padi Menggunakan Metode SRI

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Klaster Padi Menggunakan Metode SRI

Tahun 2012 merupakan awal dari pengembangan Klaster Padi dengan metode SRI di Gapoktan Sri Karya Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, metode ini berhasil meningkatkan produktifitas atau hasil panen hingga 50 % dari metode biasa karena pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara diperlakukan secara inten, bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100%. Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar antara tahun 1983 -84 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Oleh penemunya, metododologi ini selanjutnya dalam bahasa Prancis dinamakan Ie Systme de Riziculture Intensive disingkat SRI sedangkan dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.

Seiring berjalannya waktu pengguna metode ini terus meningkat jumlahnya terlebih dukungan Bupati Serdang Bedagai yang terus mendorong petani untuk menggunakan metode ini. Hingga musim tanam A tahun 2013 tercatat bahwa pengguna Metode ini sudah lebih dari  70 (tujuh puluh) kelompok tani yang sebelumnya hanya 2 (dua) kelompok saja. Bank Indonesia dalam hal ini sebagai inisiator pengembangan metode SRI, akan terus mengembangkan dan mereplikasi ke daerah-daerah lain bekerjasama dengan pemerintah daerah yang ada di Sumatera Utara karena ini merupakan aksi dalam rangka penguatan ketahanan pangan nasional.