Luas Tanam Jagung Sumut Ditargetkan 292.729 Hektare

7 tahun yang lalu
Bagikan:
Luas Tanam Jagung Sumut Ditargetkan 292.729 Hektare

Sumatera Utara (Sumut) menargetkan luas tanam jagung bisa mencapai 292.729 hektare pada tahun 2017. Target ini bisa tercapai dalam dua musim tanam yakni Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017 seluas 163.743 hektare dan periode April 2017 hingga September 2017 seluas 128.986 hektare.
Plt Kepala Dinas Pertanian Sumut M Azhar Harahap melalui Kepala Sub Bagian Program Marino mengatakan, target luas tanam 2016 meningkat 8.312 hektare dibandingkan tahun 2015 seluas 284.417 hektare.

Jadi ada optimisme bisa tercapai. Sumut juga memiliki daerah yang sangat potensial untuk pertanaman jagung yakni Karo, Simalungun, Dairi, Langkat, Deliserdang, Tapanuli Utara, Serdang Bedagai, Toba Samosir dan Asahan, katanya di Medan, Senin (21/11).

Selain harga jual yang naik, minat petani menanam jagung juga kata dia, meningkat. Kemungkinan karena petani menilai jika tanaman ini juga punya potensi dan peluang pasar yang besar.

Setiap tahun, Sumut memang selalu optimis bisa mencapai target luas tanam yang nantinya berdampak pada capaian produksi.

Dikatakannya, ada upaya untuk mencapaia target tersebut. Misalnya dengan berbagai program yang bisa mendorong tercapainya target, baik itu luas tanam maupun produksi jagung.

Sementara itu, untuk padi, sasaran luas tanamnya tahun 2017 seluas 1.057.999 hektare. Di mana untuk periode Oktober 2016 sampai Maret 2017, seluas 523.041 hektare dan periode April sampai dengan September 2017 seluas 534.958 hektare.

Kemudian untuk kedelai, targetnya seluas 8.022 hektare dengan periode Oktober 2016 sampai Maret 2017 seluas 7.351 hektare dan periode April sampai September 2017 seluas 671 hektare.

Pengamat pertanian Sumut Prof Abdul Rauf mengatakan, pertanaman jagung, padi maupun kedelai perlu mendapatkan perhatian serius terkait pola tanam terus-menerus.

Perubahan cuaca tidak terlalu banyak mempengaruhi tanaman jagung, padi dan kedelai. Hal itu karena kondisinya tidak terlalu ekstrim sehingga tidak signifikan mengganggu masa tanam di Sumut. Namun program bertanam terus-menerus yang diwajibkan panen tiga kali dalam setahun ini yang harus diperhatikan ekstra. Karena bisa membuat tanaman terjangkit hama wereng dan bisa mengakibatkan gagal panen, katanya.

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com