Musim Panas Ganggu Produksi Cabai Merah Petani

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Musim Panas Ganggu Produksi Cabai Merah Petani

Intensifikasi tanaman cabai merah yang dilakukan petani Medan Marelan untuk meningkatkan hasil panen terkendala dengan musim panas. Petani yang semula menargetkan panen cabai sebanyak 1,5 - 2 kilogram per pohon jauh dari harapan. "Kondisi panas yang berkepanjangan membuat sebagian tanaman cabai merah kami rusak, target 2 kg per pohon belum bisa kami peroleh," kata Suprianto, petani cabai merah yang dtemui MedanBinis di lahan pertanian Lingkungan 27 Kelurahan Rengas Pulau, Rabu (12/1).

Suprianto mengatakan, sejak awal bulan Februari 2014 sejumlah petani di Marelan yang memanen cabai merah mengeluhkan tanaman cabainya. Banyak tanaman cabai mereka yang rusak akibat terserang hama dan hawa panas yang mengakibatkan daun bahkan buah cabai menjadi keriting dan kering.

Ayah 6 anak ini mengaku, dari luas tanam 800 meter per segi yang ditanami sebanyak 1.200 batang, buah cabai yang diperoleh ukurannya kecil-kecil. "Rata-tara per pohon yang saya tanam menghasilkan buah cabai sebanyak 0,3 kg, jauh di bawah target semula yang diprediksi bisa menghasilkan panen minimal 1,5 kg per pohon," kata dia.

Padahal kata Suprianto, biaya yang dikeluarkannya untuk menanam 1.200 batang tanaman cabai merah berkisar Rp 3 juta, antara lain untuk pembelian bibit, pupuk dan obat-obatan. Dari biaya operasional yang dikeluarkan itu, dia mengaku masih pulang modal, karena dengan harga pasar cabai merah saat ini Rp 22 ribu per kg masih bisa memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp 7.920.000.

Anwar, petani cabai merah lainnya di Lingkungan 6 Kelurahan Tanah Enamratus yang menanam 4.000 batang pohon di lahan seluas 2.000 meter per segi saat panen akhir bulan Januari 2014 hanya bisa menghasilkan buah cabai mereah 0,5 kg per pohon. Anwar lebih untung daripada Suprianto, karena pada akhir Januari 2014 harga cabai di tingkat petani masih relatif mahal berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kg.

Meski demikian, petani cabai merah di Medan Marelan tidak berputus asa untuk bercocok tanam cabai merah. "Mengenai untung rugi itu sudah menjadi suratan, karena patokan harga pasar terhadap hasil panen tanaman hortukultura sampai saat ini belum ada," sambung Legino Ketua Kelompok Tani Ternak Barokah Kelurahan Tanah Enamratus.

Di Kelurahan Tanah Enamratus saat ini ada 4 keompok tani yang menaman cabai merah, diantaranya Poktan Serba Jadi, Rukun Selulur, Tunas Mekar dan Barokah dengan luas lahan lebih kurang 10.000 meter per segi. Sedangkan bibit yang ditanam petani menggunakan varitas Tropi, Flash dan Lado. (chirul anwar)

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com