Pasar Subuh Bangkitkan Ekonomi Petani

9 tahun yang lalu
Bagikan:
Pasar Subuh Bangkitkan Ekonomi Petani
 Lebak. Pasar Subuh Rangkasbitung dirasakan telah membangkitkan ekonomi petani karena produksi tanaman hortikultura dan palawija bisa dijual langsung di pasar itu.

Sepert diungkapkan Sarwani, petani warga Desa Margaluyu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Kami merasa terbantu penghasilan ekonomi keluarga dengan beroperasinya Pasar Subuh itu, ujarnya, Minggu (15/11).

Saat ini, dirinya mengembangkan tanaman hortikultura dengan jenis sayuran, seperti ketimun, kacang panjang dan kangkung. Produksi tanaman sayuran itu ditampung oleh bandar pedagang untuk dijual langsung di pasar subuh Rangkasbitung. Kami setiap dua hari memasok kacang panjang dan ketimun sebanyak tiga ton dengan harga rata-rata Rp 3.500 per kg, sehingga pendapatan mencapai Rp 10 juta, katanya.

Menurut dia, pendapatan sebesar itu tentu cukup membantu usaha pertanian karena bisa menopang ekonomi keluarga. Saat ini, dirinya dan petani lainya mengembangkan tanaman sayuran karena bisa dipasok ke pasar subuh Rangkasbitung.

Bahkan, banyak para tengkulak sudah mendatangi lokasi tanaman sayuran untuk membeli dengan sistem borongan. Kami dua hari lalu menjual tanaman kangkung ke tengkulak seluas satu petak dengan harga Rp 1 juta, katanya.

Begitu juga Eman, petani warga Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengaku dirinya menjual ketimun bandana di Pasar Subuh Rangkasbitung karena permintaan pasar cukup tinggi. Keunggulan ketimun bandana itu tidak banyak mengeluarkan air juga tahan lama serta ukurannya kecil. Ketimun bandana hanya bisa dijumpai di pasar subuh Rangkasbitung karena permintaan masyarakat cukup tinggi, terlebih banyak pesta pernikahan dan sunatan.

Menurutnya, produk ketimun bandana yang dikembangkan petani Desa Bojonglele dan Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, ternyata memiliki kualitas yang bagus. Karena itu, minat masyarakat untuk mengonsumsi ketimun bandana sangat tinggi. Itu terbukti setiap hari puluhan ton habis terjual, lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna, mengatakan, pihaknya menargetkan petani lokal bisa merebut peluang pasar akan kebutuhan jenis sayur-sayuran dengan tidak mendatangkan dari luar daerah.

Menurutnya, pemerintah daerah terus mengembangkan budi daya agrobisnis pertanian hortikultura karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
Kami mendorong petani agar mengembangkan tanaman sayuran dan palawija guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, katanya.

Sumber : www.medanbisnisdaily.com