Pasokan Cabai dan Bawang Berangsur Normal
Sempat melonjak pascaerupsi Gunung Sinabung, kini harga cabai dan bawang merah di pasar bergerak turun. Hal ini seiring dengan membaiknya pasokan yang bahkan sudah mulai normal. Pedagang sayutan di Pusat Pasar Medan, Ana, mengakui penurunan harga ini disebabkan pasokan telah kembali normal. Meski demikian, ada beberapa harga sayuran yang melambung tinggi akibat musim kemarau yang berujung pada kurangnya panen.
Menurut Ana, pasokan cabai yang cukup melimpah dari Saribudolok, Sipiongot dan beberapa lokasi di daerah Berastagi. Saat ini membuat harga cabai menjadi lebih kompetitif. Untuk cabai dari Sipiongot yang relatif lebih cantik dan segar dipatok Rp22.000 per kg. Sedangkan untuk cabai dari Berastagi yang kurang segar Rp. 20.000 per kg. Ini lebih murah dibandingkan harga sehari atau dua hari sebelumnya berkisar Rp26.000 per kg. Akan tetapi, harga cabai rawit justru melonjak akibat defisit persediaan. Untuk per kg, pasaran cabai ini berkisar Rp35.000-Rp40.000 per kg.
"Harga cabai merah sudah terbilang murah, tapi kalau cabai rawit harganya masih tinggi. Diakuinya, kalau di dearah Sipiongot lagi panen, makanya cabai merah lagi murah. Namun, kalau pasokan cabai rawit lagi kurang, itu makanya mahal," katanya kepada MedanBisnis, Selasa ( 18/2 ).
Tidak hanya cabai merah, bawang merah pun turun. Sebelumnya harga bawang mencapai Rp25.000 per kg, sekarang turun berkisar Rp12.000-Rp14.000 per kg. Bawang merah dari Samosir yang harganya tertinggi Rp13.000per kg. Sementara dari Jawa Rp12.000 per kg. Sementara harga bawang putih berkisar Rp8.000-Rp10.000 per kg.
Hal senada dikatakan Marbun, pedagang sayuran lainnya di Pusat Pasar Medan. Menurutnya, penurunan harga cabai lantaran pasokan cabai lokal ke pasar mulai berangsur normal. "Cabai sudah mulai turun harganya, sudah dari seminggu lalu turun," ujarnya.
Selain cabai, harga bawang merah juga mengalami penurunan. Menurut Marbun, harga produk holtikultura ini mengalami penurunan sejak 3 hari lalu. "Bawang juga harganya turun. Mungkin karena barangnya lagi banyak yang masuk ke pasar," jelasnya. (cw04)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com