Pasokan Minim, Produksi Ikan Asin Cenat Cenut

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Pasokan Minim, Produksi Ikan Asin Cenat Cenut

Minimnya pasokan ikan yang didaratan serta kian tingginya harga ikan basah, berimbas pada kian "Cenat-cenut" alias usaha pengasinan ikan kembang-kempis mengakibatkan sebagian besar pembuat ikan asin mengeluh.

Kenaikan harga ikan basah saat ini cukup memukul kalangan pembuatan ikan asin ditambah lagi harga garam saat ini sudah naik, sementara harga penjualan pelemparan ikan asin ke sejumlah kios dan pedagang tak kunjung naik bahkan masih mengandalkan harga lama.

Keresahan itu diakui sejumlah pembuat ikan asin saat ditemui DNAberita, Sabtu (25/01/2014) di kawasan Kelurahan Belawan Bahari atau Kampung Kurnia Belawan yang memang terkenal sebagai kawasan penghasil ikan asin terbesar di kota Medan ini.

Khusus ikan asin asal Kampung Kurnia Belawan Bahari sejak dulu terkenal gurih, renyah bila digoreng kering sebab tanpa zat pengawet kecuali garam sebagai ciri khas ikan asin.

Saodah, nelayan pembuat ikan asin mengaku setiap harinya menjemur ikan asin untuk dikeringkan selama beberapa hari selanjutnya dilempar ke pasaran.Soal harga, menurut ibu dari 3 orang anak ini prospek jual ikan asin sebenarnya cukup bagus, namun belakangan ini akibat pasokan ikan basah jenis ikan gulama dan gembung dan tamban minim menjadikan produksi ikan asin antara ada dan tiada bahkan usaha ikan asin saya ini terancam gulung tikar, keluhnya.

Biasanya kalau menjelang imlek ini permintaan akan ikan asin banyak bahkan para agennya datang sendiri kemari mencari pasokan ikan asin kering untuk kembali dijual ke sejumla pasar di Medan, tapi ini luar biasa permintaan kok malah sepi tapi kemungkinan dekat imlek akan kembali banyak permintaan ikan asin.

Terpisah, Batara Pane tokoh masyarakat nelayan Belawan mengaku, ikan asin asal Belawan sebenarnya sudah Go Internasional sampai dijual ekspor ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan Jepang melalui paket penggiriman dengan kapal kayu tujuan Malaysia Via Pelabuhan Belawan.

“Namun sangat disayangkan hingga kini usaha ekonomi kerakyatan ini belum maksimal dikembangkan, padahal prospeknya cukup menjanjikan, kita juga minta agar Dinas Pertanian dan Kelautan Medan agar memberikan penguatan modal bagi kalangan pembelah ikan asin maupun pengusaha udang kering serta nelayan penghasil ikan asin dan udang asin tersebut,”harap Batara yang juga selaku pengurus KTNA Sumut tersebut.

Sumber : http://www.dnaberita.com