Pedagang Respon Positif Impor Daging Kerbau

8 tahun yang lalu
Bagikan:
Pedagang Respon Positif Impor Daging Kerbau

Kebijakan pemerintah yang akan membuka impor daging kerbau dari India mendapat respon positif dari sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kota Medan. Hal ini diyakini akan dapat menggairahkan transaksi daging yang selam ini lesu.
Misalnya, Agus pedagang daging sapi di Pusat Pasar Tradisional. Menurutnya, jika impor daging dibuka akan mampu menekan harga daging di pasaran yang saat bertahan diatas Rp 100.000 per kg. Namun bila daging impor ini terealisasi, harga daging bisa jauh lebih murah. Nilainya bahkan sampai di bawah Rp 80.000 per kg.

Namun, ia belum bisa memperkirakan terkait minat konsumen membeli daging kerbau, mengingat selama ini konsumen lebih banyak membeli daging sapi. Akan tetapi jika pemerintah ingin membantu dan mensejahterakan masyarakat, impor daging kerbau ini harus segera direalisasikan, ujarnya.

Menurutnya, jika impor bisa terealiasi akan sangat bisa membantu masyarakat. Dengan begitu masyarakat punya alternatif membeli daging dengan harga yang lebih murah. Kalau impor dari India masuk, harga daging bisa lebih murah. Malah bisa harganya Rp 50.000-Rp 80.000 per kilogram. Daging kerbau paling mahal di harga Rp 85.000 per kilogram, ujarnya dengan cacatan setelah turun dari India tidak ada fee yang dikeluarkan, seraya berharap impor tersebut direalisasikan sebelum Lebaran.

Hal senada diungkapkan Syhrial, pedagang daging di Pasar Petisah Medan. Dia pun mendukung jika impor daging dibuka. Karena akan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan daging dengan harga terjangkau. Apalagi saat ini, daya beli masyarakat sangat lesu. Karena sekira 60% perputaran uang dari transasi daging sapi merosot.

Menurutnya, jika harga di atas Rp 100.000 per kg, kemungkinan konsumen akan beralih membeli daging ayam. Karena, jika digantikan dengan menu lainnya, seperti ayam dengan nilai Rp 100.000 sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari. Baik beras, sayuran dan bumbu. Berbeda dengan daging yang minimal membutuhkan biaya Rp 150.000, ujarnya.

 

Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com