Pemerintah Siapkan Rp 1 Triliun untuk Tambah Cadangan Beras
Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 triliun sebagai dana darurat sektor pangan. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 1 triliun untuk menambah stok cadangan beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog. Tadinya selama ini cadangan beras pemerintah 400.000-an ton ditingkatkan sekarang 1,7 juta ton. Dan tahun ini dikeluarkan Rp 1 triliun untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah, ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Selasa (29/4).
Anggaran tersebut diambil dari cadangan risiko pangan pada tahun 2014. Pemerintah melalui Perum Bulog memastikan beras yang akan dibeli nantinya akan dioptimalkan dari petani dalam negeri.
Bulog tetap beli beras masyarakat, sebutnya.
Fenomena iklim ekstrem sudah terlihat pada awal tahun 2014. Musim tanam yang diperkirakan pada bulan April 2014 mundur sampai dengan Mei. Ini juga seiring dengan panen yang juga bergeser dari Maret ke April 2014.
Saat ini stok Bulog mencapai 1,7 juta ton, targetnya bisa mencapai 2 juta ton. Hingga musim panen tersebut, Hatta memastikan masyarakat tidak akan kekurangan beras yang bisa menyebabkan kenaikan harga yang drastis.
Stok beras di gudang (Bulog) 1,7 juta ton yang biasanya stok itu sudah mulai terisi sekarang baru mulai pembelian dari Bulog. Jadi dirasa masih cukup aman karena ada pembelian untuk panen ke depan, terang Hatta.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono mengatakan ini adalah langkah mengantisipasi prediksi Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal musim hujan yang masih berkepanjangan membuat masa panen menjadi mundur.
Biasanya kalau di kemarau produktivitasnya akan meningkat karena penyinaran cukup dibandingkan musim hujan, kata Suswono
Ia berharap tidak ada kondisi yang buruk terjadi. Kita harus siapkan pompanisasi dengan dana Rp 2 triliun. Setiap tahun kita alokasi yang jelas untuk antisipasi iklim ekstrem dan bencana, katanya. (dtf)
Sumber : http://medanbisnisdaily.com