Pemerintah Sumut Siap Intervensi Pasar

9 tahun yang lalu
Bagikan:
Pemerintah Sumut Siap Intervensi Pasar

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan harga barang di pasaran menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini, termasuk mengintervensi pasar untuk mengendalikan kenaikan harga tersebut. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Bidar Alamsyah mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya bersama sejumlah pemangku kepentingan lainnya seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, Bulog, Dinas Perhubungan, Pertamina, produsen dan distributor telah melakukan dua kali rapat koordinasi untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan dan Lebaran.

Dari hasil rapat tersebut, kami memastikan bahwa stok bahan pokok di Sumut mencukupi hingga lima bulan ke depan. Produsen dan distributor telah berjanji tak akan menaikkan harga bahan pokok, seperti beras, gula, tepung dan lainnya, katanya kepada MedanBisnis di Medan, Kamis (11/6).

Dia mengungkapkan, Dinas Pertanian dan Peternakan pun memastikan stok pangan di Sumut mencukupi untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran mendatang, begitu juga Bulog yang ditunjuk sebagai stabilitator harga sejumlah bahan pokok. Pertamina sendiri memastikan akan menambah pasokan bahan bakar untuk Sumut sehingga proses pendistribusian bahan pokok menjadi lancar selain untuk menopang kebutuhan bahan bakar arus mudik Lebaran. Dengan begitu, pihaknya optimistis harga barang di pasaran tak naik signifikan.

Begitupun, tak bisa dimungkiri harga barang di pasaran tetap akan naik jelang Ramadhan dan Lebaran. Maklum, dengan permintaan yang melonjak signifikan, pedagang akan memanfaatkan momen tersebut untuk mencari keuntungan. Hanya saja, kami tetap menjaga agar kenaikan harga masih pada level yang wajar, jelasnya.

Pemerintah sendiri akan segera melakukan intervensi pasar jika harga barang di pasaran telah naik di atas 10%. Diungkapkannya, selain rapat koordinasi tentang kepastian stok bahan pokok tersebut, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk meredam lonjakan harga.

Satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan memaksimalkan konektivitas antarprovinsi jika pasokan bahan pokok di Sumut berkurang. Sumut akan segera memasok barang dari daerah-daerah terdekat di Sumatera dan Jawa jika memang stok bahan pokok di pasaran berkurang signifikan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian soal kemungkinan impor jika pasokan dari produsen lokal tak mencukupi.

Pihaknya juga telah menyurati dinas-dinas di kabupaten/kota se-Sumut untuk meningkatkan pengawasan di pasar khususnya terhadap produsen dan distributor yang sengaja menahan stok mereka. Pihaknya mengimbau pemerintah di daerah untuk menindak tegas jika menemui produsen atau distributor yang melakukan hal tersebut. Izin mereka bisa saja dicabut, tegasnya.

Selain itu, operasi pasar (OP) akan diintensifkan menjelang Ramadhan dan Lebaran. Sejumlah pemerintah kabupaten/kota pun telah menyiapkan program pasar murah yang akan dilakukan dalam waktu dekat untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Khusus untuk OP, pemerintah akan menggandeng Bulog sebagai stabilitator harga. Bahan pokok lainnya kami rasa stoknya aman. Hanya bawang merah yang akan menghadapi masalah karena hasil panen secara nasional memang menurun. Mungkin dalam waktu dekat pemerintah pusat akan membuka keran impor, tandasnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membeli bahan pokok secara berlebihan agar pengeluaran bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan lain. Selain itu, pembelian sesuai kebutuhan juga bisa menjamin kecukupan pasokan barang di pasaran.

Sementara, Pertamina akan menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium hingga 11% dari kebutuhan normal harian sepanjang kebutuhan H-15 hingga H+15 Lebaran.

Eksternal Relation PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I - Zainal Abidin, mengatakan, estimasi peningkatan kebutuhan sekitar 11% dari rata-rata harian normal sebanyak 4.398 kiloliter menjadi 4.877 kiloliter untuk premium. Sedangkan untuk distribusi solar diprediksi akan turun 5% dari rata-rata harian normal 2.585 kilo liter menjadi 2.454 kilo liter. Kemudian, selain penambahan pasokan BBM, jumlah armada mobil tangki pengangkut BBM juga akan ditambah 27 mobil, dari jumlah normal sebanyak 271 mobil, ungkapnya.

Pertamina juga akan membuat posko satuan tugas (satgas) untuk pemantauan tersedianya BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen di kantor pusat dan setiap kantor region Pertamina. Lalu ada pengoperasian terminal BBM dan SPBU 24 jam di sepanjang jalur mudik.

Humas Bulog Sumut, Rudy Adlin, mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan OP beras dan cabai merah untuk meminimalisir lonjakan harga di pasaran. Selain itu, kami juga akan terlibat dalam setiap program pasar murah yang digelar pemerintah. Stok beras pada kami masih cukup untuk kebutuhan empat bulan mendatang, sedangkan cabai kami masih punya stok sekitar 30 ton, tandasnya.

Sumber : www.medanbisnisdaily.com