Pengembangan Klaster Padi Organik untuk Ketersediaan Pangan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah V Sutikno mengatakan pengembangan klaster padi organik bertujuan untuk kesinambungan ketersediaan pangan khususnya di Jawa Tengah. Pemilihan komoditas padi sebagai program pengembangan klaster ini karena dari penelitian BI tentang komoditas, produk, jasa, dan usaha (KPJU), beras merupakan komoditas penyumbang inflasi, jelasnya di Semarang, Senin (16/6).
Karena itu pengembangan klaster padi organik dimaksudkan untuk peningkatan produksi komoditas unggulan daerah dan juga peningkatan pasokan untuk menjaga stabilitas harga di Jateng.
Pengembangan klaster padi organik tersebut dipusatkan di Desa Asinan Kabupaten Semarang dengan luas lahan pertanian 134 hektare, untuk tahap pertama sebagai pilot project telah diolah lahan seluas 8 hektare sedangkan tahap kedua akan dilakukan ekstensifikasi lahan seluas 20 hektare.
Untuk pilot project lahan seluas 8 hektare sejak dua minggu lalu dilakukan panen dengan hasil yang menggembirakan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas yang dihasilkan, jelasnya.
Menurutnya hasil tersebut mendorong minat dan motivasi petani desa yang terletak di kawasan Rawa Pening tersebut untuk bergabung dalam program klaster ini.
Sutikno mengatakan program klaster padi organik di Desa Asinan tersebut akan dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu dan terintegrasi dengan sektor peternakan dan perikanan dengan memanfaatkan potensi yang ada di Rawa Pening.
Secara teknis klaster padi organik ini dikembangkan dengan berbasis organik Alfaafa yang ditangani langsung oleh penemu dan peneliti alfaafa yaitu Ir Nugroho Widiasmadi, jelasnya.
Sementara itu sejauh ini pengembangan klaster komoditas unggulan daerah sudah dilakukan oleh BI Wilayah V bersama mitra terkait sejak 2007 di antaranya klaster mebel rotan trangsang di Kabupaten Sukoharjo.
Kemudian klaster bordir dan konfeksi padurenan di Kabupaten Kudus, klaster sapi perah dan klaster sapi potong di Kabupaten Semarang, klaster ikan air tawar di Kabupaten Magelang, dan klaster tanaman obat biofarmaka di Kabupaten Semarang.
Sumber : http://medanbisnisdaily.com