Perdagangan Antarprovinsi Sumut Meningkat
Perdagangan antarprovinsi Sumatera Utara (Sumut) terus meningkat dengan berbagai barang dan komoditas mulai buah, sayuran hingga produk ternak. Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara (Disperindagsu) Zulkarnain, di Medan, Minggu (24/4), mengatakan, perdagangan buah-buahan seperti jeruk dipasarkan ke Batam dan Jakarta.
Sementara sayuran seperti kubis, wortel, tomat dan kentang ke Batam dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Adapun perikanan yakni ikan dan udang ke NAD dan Riau. Perdagangan ternak ayam potong di pasarkan ke NAD, Riau dan kambing ke Riau dan Batam. Perdagangan antarprovinsi terus meningkat sejalan dengan ekspor yang juga masih bertahan, katanya.
Zulkarnain menyebutkan, peningkatan perdagangan antarprovinsi sudah lama berlangsung lama karena Sumut memiliki banyak hasil alam yang banyak dibutuhkan konsumen.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut Difi A Johansyah, mengatakan, di satu sisi, perdagangan antarprovinsi yang meningkat menggembirakan.
Namun di sisi lain, barang yang ke luar dari Sumut rentan dengan kekurangan pasokan di Sumut.
Dia memberi contoh, produksi cabai merah di beberapa sentra seperti Batubara yang dikirim ke luar Sumut membuat pasokan di pasar lokal berkurang.
Kekurangan pasokan membuat harga cabai merah melonjak tajam seperti dewasa ini. Harga yang melonjak mendorong inflasi dan itu berbahaya apabila terus berlanjut, katanya.
Oleh karena itu, ujar Difi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut sudah merumuskan berbagai langkah untuk mengatur tata niaga barang hasil produksi Sumut.
Yang diatur bagaimana petani tetap mendapatkan harga jual yang bagus termasuk saat panen raya dan konsumen dapat harga wajar dengan ketersediaan barang yang memadai, katanya.
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com