Petani Keluhkan Penurunan Harga Bawang
Harga bawang merah di tingkat petani Nganjuk, Jawa Timur merosot tajam hingga 50%. Anjloknya harga bawang disebabkan karena musim hujan berkepanjangan yang mengakibatkan kualitas bawang merah menurun. Akibatnya harga jual bawang merah dari petani kepada pengepul hanya dihargai Rp6.000-Rp7.000 per kg. Padahal normalnya harga bawang merah di tingkat petani paling rendah Rp14.000 per kg. "Harga anjlok karena musim hujan, kualitas bawang merahnya jelek. Hanya dihargai Rp6.000-7.000 per kg paling tinggi Rp8.000 per kg," ungkap Nempli, petani bawang merah di Nganjuk, Jawa TimurSenin (17/3).
Padahal untuk menanam satu hektare bawang merah, Nempli mengaku butuh modal sekitar Rp65 juta-Rp70 juta. Ditambah lagi produktivitas bawang merah juga mengalami penurunan dari rata-rata produksi normal mencapai 12-14 ton kini hanya 7-8 ton. "Rugi dengan harga produksi segitu kemudian dijual dengan harga paling tinggi Rp8.000 per kg," imbuhnya.
Idealnya menurut Nempli harga jual bawang merah di tingkat petani berkisar antara Rp14.000-Rp15.000 per kg. Namun, katanya, petani mau tidak mau melepas harga bawang merah cukup rendah dan memanen lebih awal daripada bawang membusuk dan rontok dari tangkainya yang mengakibatkan harga bawang terus anjlok.
Selain itu petani juga membutuhkan modal baru untuk masa musim tanam kedua yang akan dilakukan pada pertengahan bulan Maret ini. "Ini sudah rutin kalau musim hujan memang panen bawang tidak terlalu baik dan harga anjlok petani rugi. Setelah ini masuk masa tanam kedua di musim kemarau Insya Allah harga akan bagus karena kualitas bawang kalau musim kemarau lebih bagus," jelasnya.
Sementara itu, harga bawang merah di tingkat pasar tradisional cenderung stabil. Harga bawang merah saat ini Rp24.000 per kg di Jakarta. (dtf)