Poktan Barokah Gunakan Kelambu pada Tanam Cabai

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Poktan Barokah Gunakan Kelambu pada Tanam Cabai

Kelompok tani dan ternak (Poktan) Barokah Kelurahan Tanah Enamratus Kecamatan Medan Marelan mulai menggunakan kelambu terhadap tanaman cabai merah mereka. Penggunaan kelambu ini dilakukan untuk menekan serangan hama. Ketua Poktan Barokah Legino kepada MedanBisnis, Kamis (6/3), mengatakan, saat ini kelompok tani mereka mulai menanam sebanyak 1.500 batang cabai merah di lahan seluas dua rante.

"Penggunaan kelambu ini sangat menguntungkan petani, karena dapat mengurangi penggunaan obat-obatan dalam membasmi hama. Selain itu juga mengurangi biaya produksi," kata Legino.

Poktan Barokah kata dia, memiliki sekitar 40 anggota, baru satu orang petani yang menggunakan kelambu. "Diharapkan cara ini bisa diikuti anggota kelompok tani lainnya," kata Legino.

Di dampingi Bendahara Forum Tani Mandiri Medan Marelan Syahrul Idrus, Legino menambahkan untuk membangun satu unit kelambu seluas dua rante relatif mahal mencapai belasan juta rupiah. Namun, alat tersebut dapat digunakan dalam jangka panjang, tergantung kualitas kain kelambu yang digunakan.

Dikatakannya, tanaman cabai merah sangat rentan terhadap hama jika tidak menggunakan rumah kelambu, tetapi bukan berarti pemakaian kelambu tanaman bebas hama. "Cara ini hanya meminimalisir serangan hama," ujarnya.

Disebutkannya, ada 3 jenis hama pada tanaman cabai merah yang dapat merontokkan nilai panen, diantaranya hama trips, apiz dan tungau. "Tiga hama ini jadi fokus perhatian petani sehingga dalam perawatan setiap batang pohon membutuhkan dana mencapai Rp 4.000 hingga Rp 5.000 bila tidak menggunakan kelambu,"katanya.

Dikatakannya, hama trips yang pada tanaman cabai merah dapat menyebabkan daun menjadi keriting menggulung ke atas dan daun berwarna kekuning-kuningan hingga membuat bunga cabai yang baru tumbuh menjadi rontok.

Sedangkan hama apiz dapat membuat batang pohon menjadi kering, karena hama tersebut mengisap cairan yang terdapat di batang pohon dan hama tungau yang membuat daun cabai keriting dan menggulung ke bawah. "Dengan menggunakan kelambu serangan hama tersebut relatif kecil, sehingga biaya perawatan lebih dapat ditekan," ujarnya.

Sularno, petani yang menanam cabai merah menggunakan kelambu memprediksi tumbuhan yang berusia 3 bulan tersebut bisa menghasilkan buah cabai minimal 1 kg dalam satu pohon. (chairul anwar )

Sumber : http://medanbisnisdaily.com