Produksi Padi Cetak Sawah Deliserdang 4,5 Ton per Hektare
Hasil tanaman padi dari program cetak sawah baru seluas 190 hektare di Kabupaten Deliserdang mampu menghasilkan gabah sebanyak 4,5 ton per hektare atau 855 ton sekali panen. Produksi tersebut akan terus meningkat dalam beberapa tahun kedepan. Sebab, lokasi sawah umumnya berada di daerah pesisir pantai yang tingkat kadar garamnya masih cukup tinggi.
"Tapi dengan terus ditanami, beberapa tahun kedepan produksi padi di daerah itu akan meningkat. Yang penting air laut sudah tidak masuk lagi ke areal persawahan," kata Sekretaris Dinas Pertanian Deliserdang Sahnan Rangkuti kepada MedanBisnis, diruang kerjanya, Selasa (11/2).
Dikatakakannya, tahun pertama produksi gabah yang dihasilkan hanya sekitar 4 ton per hektare. Sedangkan hasil panen rata di Deliserdang yang memiliki luas areal pertanian 45.311 hektare sebanyak 6,5 ton per hektare gabah kering panen (GKP) setiap kali panen.
Sahnan mengatakan,cetak sawah baru tersebut dimulai sejak tahun 2010 yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu seluas 150 hektare dan di Kecamatan Percut Sei Tuan seluas 40 hektare. Untuk produksi padi tahun 2012 sebanyak 446.908 ton dan tahun 2013 sebanyak 460.379 ton. Luas tanaman padi di Deliserdang terdiri dari sawah irigasi teknis seluas 1.168 hektare, irigasi setengah teknis 15.061 hektare, irigasi sederhana 2.639 hektare, irigasi desa non PU 7.699 hektare dan tadah hujan seluas 18.744 hektare.
Sedangkan hasil panen padi sawah tahun 2012 sebanyak 80.508 ton dan tahun 2013 turun menjadi 79.741 ton. Ini kerena terjadinya anomali iklim yang tidak menentu, termasuk banyak lahan pertanian yang terserang banjir. Itu sebabnya terjadi pergeseran musim tanam. "Karenanya panen baru bisa dilakukan mulai Februari 2014 yang seharusnya Januari lalu," kata Sahnan.
Harusnya kata dia, pada Februari ini sudah menanam kedelai tapi karena adanya perubahan iklim maka musim tanam (MT) kedepan akan dipercepat menjadi bulan Maret. "Ini sedang kita sosialisasikan kepada para kelompok tani. Kita juga berharap MT Oktober bisa dipercepat di bulan Agustus atau September, sehingga sebelum curah hujan yang cukup tinggi para petani sudah panen," paparnya.
Ketika ditanya berapa jumlah dana yang dikucurkan untuk cetak sawah baru tersebut, Sahnan menyarankan agar menanyakannya ke Dinas PU Deliserdang. Sebab, pihaknya hanya menyerahkan kepada petani dengan kondisi siap tanam.
Sementara Plt Kabid Pengairan PU Deliserdang Khairum Rizal tak berada ditempat. Menurut sejumlah stafnya, Khairum sedang mengikuti Musrembang di Kecamatan Pancur Batu. "Memang yang mengerjakan cetak sawah baru itu kita, tapi kalau dananya kami nggak tahu," kata sejumlah staf. (rinaldi samosir)
Sumber : http://www.medanbisnisdaily.com