Puluhan Hektare Tanaman Padi di Dairi Terancam Gagal Panen
Para petani di Desa Hutaimbaru, Kecamatan Siempat Nempu dan Desa Hutarakyat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi serta jagung milik petani di areal persawahan desa itu diserang hama tikus. Serangan hama tikus kian mengganas. Sementara kondisi tanaman kini sedang bunting dan sebagian lagi sudah mulai mengeluarkan bulir, sehingga berpotensi gagal panen.
Janner Sihombing (56) warga Dusun Jumasianak, Desa Hutarakyat, Selasa (1/4) menjelaskan, serangan hama tikus kian mengganas, diperkirakan puluhan hektare tanaman padi petani akan gagal panen akibat serangan binatang penggerek tersebut.
"Untuk menghalau hama tikus, sebagian petani yang punya ekonomi cukup kini memasang pagar plastik. Tapi, bagi petani yang kurang mampu, terlihat pasrah sebab tidak punya uang buat beli plastik," katanya.
Disebutkan, upaya pencegahan yang dilakukan petani kurang efektif, mengingat populasi tikus kian cepat berkembang. Menurut Janner, yang mengaku punya tanaman padi sekitar 12 rante, sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 4 juta-an, mulai dari pengolahan lahan hingga pemupukan. "Sehingga, jika terjadi lagi gagal panen akibat serangan hama tikus ini, bagaimana lagi nasib kami pak," ujarnya.
Menurut Janner serangan tikus terjadi sejak padi mulai bunting hingga tanaman yang sudah mengeluarkan bulir. Jika serangan terus mengganas, tidak tertutup kemungkinan petani akan gagal panen. "Artinya sama nasibnya dengan tanaman jagung petani di musim tanam lalu semua tongkol putih dibuat hama tikus tersebut," ujarnya.
Sementara instansi terkait, katanya, kurang merespons keluhan petani, pasalnya bukan kali ini saja tikus menyerang tanaman masyarakat. Tetapi, Dinas Pertanian serasa kurang perduli dengan apa yang dialami petani. Begitu juga bantuan seperti racun tikus atau semacamnya nyaris tidak pernah diperoleh petani.
Terpisah, pemerhati pertanian yang juga pimpinan klinik agribisnis sukses tani Sidikalang Ir John M Sianturi kepada wartawan kemarin mengatakan, mengaku prihatin kondisi serangan hama tikus terhadap tanaman masyarakat. Dia mengatakan, bersedia membantu petani memberikan racun tikus asalkan petani mau bersama-sama melakukan pengendalian. "Kita akan memberikan racun tikus secara gratis ke petani jika mereka mau," katanya.
Sementara itu, Koordinator Pengamat Hama Penyakit di Dinas Pertanian Almer Purba, dikonfirmasi kemarin, mengaku sudah mengetahui hal tersebut. "Bantuan racun tikus jenis tiran sudah diberi ke petani, bantuan tersebut bisa mencukupi untuk hamparan 300 hektare. Hasil pengamatan di lapangan, jumlah lahan sawah terdampak serangan sekitar satu hektare serta tanaman jagung satu hektare," ungkap Almer Purba. (rudy sitanggang)
Sumber : http://medanbisnisdaily.com