Rakor Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga Bapok Menjelang Puasa 2018

6 tahun yang lalu
Bagikan:
Rakor Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga Bapok Menjelang Puasa 2018

Medan, 17 April 2018 – Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Bapak Karyanto Suprih melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatra Utara, untuk memantau kesiapan provinsi dan kabupaten/kota di Sumatra Utara menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2018.Dalam kunjungan kerjanya, Karyanto menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2018/1439H, hari ini, Selasa (17/4).

“Hasil pantauan dari Badan Pusat Statistik (BPS) di minggu ke-2 April menunjukkan secara umum harga bapok relatif stabil bahkan cenderung turun bagi beras, daging ayam ras, daging sapi, minyak goreng kemasan, gula pasir, tepung terigu, dan cabe rawit,” kata Sekjen Kemendag Karyanto dalam Rakorda di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatra Utara.

Sekjen Kemendag mengatakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha perlu bekerja bersama-sama menerapkan langkah antisipasi dini untuk menjaga kecukupan pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat, khususnya saat bulan puasa
dan Lebaran.

Kemendag akan menerapkan empat langkah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok saat puasa dan Lebaran. Langkah-langkah tersebut adalah penguatan regulasi melalui penerbitan Permendag Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Pembelian di Konsumen, serta Permendag Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras.

Penguatan regulasi juga dilakukan lewat Permendag Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Bapok. Peraturan ini mengamanatkan bahwa setiap pelaku usaha distribusi yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok wajib memiliki TDPUD BAPOK, meliputi distributor, subdistributor, dan agen. Pelaku usaha distribusi yang tidak mendaftarkan diri dan tidak melapor akan dikenakan sanksi.

Kemudian, langkah pemantauan dan pengawasan, yaitu Eselon I Kemendag turun langsung dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi, Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota, serta Satgas Pangan. Langkah berikutnya, adalah upaya khusus melalui penetrasi pasar. Kemendag akan melakukan penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern menjelang lebaran untuk mengawal kelancaran pasokan bapok.

Untuk memastikan harga dan pasokan beras tetap stabil sebelum dan saat bulan puasa, serta saat Lebaran, maka mulai 13 April 2018 Kemendag mewajibkan seluruh pedagang pasar rakyat untuk menyediakan beras medium dan menjualnya sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Sejalan dengan hal tersebut, ritel modern juga diwajibkan untuk menyediakan beras premium yang dijual sesuai dengan ketentuan HET.

“Pelaku usaha diminta menyalurkan beras medium ke pasar-pasar rakyat, dan pemerintah daerah diminta berkoordinasi dengan BULOG untuk memasok beras BULOG ke pasar rakyat,” kata Karyanto.

Permendag Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras mengatur harga beras medium untuk wilayah Sumatra (kecuali Lampung dan Sumatra Selatan) adalah Rp9.950/kg dan beras premium adalah Rp13.300/kg.

Terkait gula, Satgas Pangan akan terus mengawasi dipatuhinya HET gula yaitu Rp12.500/kg. Kemendag juga mewajibkan produsen minyak goreng mengalokasikan 20% produksinya untuk dikemas dalam kemasan sederhana yang dijual seharga Rp11.000/liter dan dalam bentuk curah dengan harga Rp10.500/liter.

Terkait bawang putih, Karyanto menegaskan saat ini akan masuk bawang putih sebanyak 400 kontainer secara bertahap. Importir dan distributor diharuskan menyalurkannya dengan harga Rp25.000/kg. Selain itu, Karyanto menegaskan daging beku dengan harga Rp80.000/kg harus tersedia. Ayam ras dan telur ayam ras juga harus dijual sesuai dengan harga acuan yang telah ditetapkan.

Rakorda turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara Ir. Ibnu Sri Hutomo, M.M, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Utara Ir. H.Alwin, M.Si, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Hilman Trisnawan, Kepala BULOG Divre Sumatra Utara Benhur Ngkaimi, Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag Sihard Hadjopan Pohan, Perwakilan Satgas Pangan Kompol Roman S., kepala-kepala dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Sumatra Utara, dan pelaku usaha serta distributor.

Tinjauan Lapangan

Dalam kunjungan kerja kali ini, Karyanto menyempatkan diri meninjau langsung harga dan pasokan bapok di Pusat Pasar Medan. Dalam tinjauan tersebut, diketahui harga bapok relatif stabil, bahkan beras premiumdijual di bawah HET. Harga beras medium berada di kisaran Rp10.000/kg, beras premium Rp11.900/kg, gula Rp12.000/kg, cabai merah Rp30.000/kg, daging ayam Rp25.000/kg, dan daging sapi Rp110.000/kg.

Karyanto juga meninjau Gudang Bulog Divre Medan di Jalan Mustafa, gudang distributor gula PT. Medan Gula Nusantara di Jalan Yos Sudarso, dan ritel Brastagi Swalayan. Dari hasil pantauan hari ini, gudang BULOG Subdivre Medan memiliki cukup pasokan bapok seperti beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng untuk tiga bulan ke depan.

Sementara itu, per 16 April 2018, harga-harga di tingkat ritel terpantau stabil meskipun ada beberapa komoditas yang masih di atas HET. Untuk beras premium, harga di ritel berada di kisaran Rp12.500–13.500/kg, gula pasir Rp12.500–13.650/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, tepung terigu Rp7.650–12.900/kg, daging beku kerbau Rp80.000/kg, daging ayam ras Rp33.300/kg, telur ayam ras Rp23.900/kg, bawang merah Rp44.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, cabai merah keriting Rp42.000/kg, dan cabai rawit merah Rp75.000/kg.

 

Sumber : http://disperindag.sumutprov.go.id