Redam Harga Beras, Bulog Sumut Gelontorkan Raskin Dua Bulan Alokasi
Kepala Perum Bulog Divre Sumut Fasika Khaerul Zaman mengatakan, kabupaten/kota di Sumut sudah semuanya mengajukan permintaan alokasi raskin ke Bulog Sumut. “Sekarang ini tinggal jadwal dan proses pendistribusiannya ke semua kabupaten/kota di Sumut,” kata Fasika didampingi Kabid Pelayanan Publik Sailan, Kepala Seksi Harga Pasar Darma Wijaya, dan Humas Rudi Adlyn Damanik kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/2).
Menurut Fasika, Bulog Sumut akan menggelontorkan raskin dua bulan alokasi sekaligus ke kabupaten/kota karena Januari tahun 2014 masyarakat miskin tidak mendapat jatah raskin disebabkan akhir Desember sudah tidak ada lagi penyaluran.
“Makanya kita gelontorkan dua alokasi sekaligus yakni Januari dan Pebruari tahun 2014. Hal ini bertujuan untuk meredam harga di tingkat konsumen, meskipun dari hasil pantauan harga beras di pasaran masih relatif stabil,” sebutnya.
Dia menjelaskan, Bulog Sumut menyalurkan raskin ke seluruh kabupaten/kota di Sumut sebanyak 11.193 ton lebih setiap bulannya. “Kalau Bulog Sumut menggelontorkan raskin dua alokasi sekaligus berarti sebanyak 22.386 ton lebih,” terangnya sembari mengatakan, dalam pendistribusian raskin setiap tahunnya berlangsung lancar.
Dia menambahkan, selain menyalurkan raskin, Bulog Sumut juga akan menggelar Operasi Pasar (OP) beras bekerjasama dengan Pemko. “Namun kita belum tahu kapan OP beras ini dilaksanakan, karena hari ini (Senin-red) kita akan melakukan pertemuan dengan Pemko Medan,” ungkapnya. Di kesempatan itu Fasika juga menyampaikan tunggakan berjalan raskin di tingkat kabupaten/kota per 31 Januari 2013 sebesar Rp2,7 miliar.
“Antara lain di Madina sebesar Rp655 juta, Tapteng sebesar Rp584 juta, dan Simalungun sebesar Rp519 juta. Ini akan kita monitor terus dan koordinasi dengan kabupaten/kota setempat apa yang salah, sehingga di tahun 2014 ini penyalurannya bisa mencapai 100 persen,” tandasnya.
Sedangkan stok beras di gudang Bulog Sumut, lanjut Fasika sebanyak 60 ribu ton lebih. Ini bisa menyanggah 7 bulan alokasi ke depan. “Bakal masuk lagi dari Jawa Timur sebanyak 5.000 ton. Untuk pembelian beras ditingkat petani masih tetap 3.100 ton. Tahun ini kita menargetkan pembelian sebanyak 10.000 ton,” ungkapnya. (bara)
Sumber : http://www.analisadaily.com