Sambut Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Pusat dan Daerah Sinergi Pengawasan Harga dan Pasokan Bapok

7 tahun yang lalu
Bagikan:
Sambut Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Pusat dan Daerah Sinergi Pengawasan Harga dan Pasokan Bapok

Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah menggelar Rapat Koordinasi (RAKOR) Kesiapan Pasokan dan Bapok Menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin Rakor dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Satgas Pangan Setyo Wasisto, serta para kepala dinas yang membidangi perdagangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Rakor ini bertujuan memperkuat sinergi Pemerintah dalam menjaga harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) untuk momen Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. “Harga bapok menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya tidak naik signifikan karena permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok tidak terjadi secara serentak atau hanya terjadi di daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal. Namun demikian, kita tetap menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok,” kata Mendag Enggar dilansir dari laman kemendag.go.id, Sabtu (04/11/2017).

Pemerintah menempuh tiga langkah antisipatif dalam menghadapi momen Natal dan Tahun Baru ini. Langkah pertama adalah mengiden-tifikasi ketersediaan pasokan dan perkembangan harga bapok secara nasional di masing-masing daerah. Kedua, mengidentifikasi langkah-langkah dan kesiapan instansi terkait serta pelaku usaha bapok. Langkah ini penting untuk menghindari kurangnya stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi. Ketiga, meningkatkan fungsi pengawasan barang beredar, sehingga tidak ada barang kedaluwarsa, barang selundupan, atau pun barang impor yang tidak aman dikonsumsi.

Pemerintah juga tetap memantau perkembangan harga dan pasokan di pasar rakyat, toko modern, dan gudang distributor secara intensif di 34 provinsi dan 165 pasar. Mendag berpesan agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sama-sama memantau dengan serius.“Jaga betul ketersediaan barang. Kita jaga bersama pasokan seperti yang kita lakukan pada momen Lebaran yang lalu. Kita akan turun memantau pasokan dan harga. Jangan pernah ada yang berani bermain-main, kita pastikan tindak bersama,” tegas Mendag kepada para Kepala Dinas.

Mendag berpesan agar Pemerintah Daerah meningkatkan koordinasi antarinstansi di daerah, serta memantau dan melaporkan perkembangan harga dan pasokan bapok secara intensif. Pemerintah Daerah juga diharapkan dapat memantau keamanan dan kelancaran distribusi bapok. Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah agar memastikan pelaku usaha tidak menaikkan harga secara berlebihan dan tidak menimbun barang.

Pada Oktober 2017 lalu, Kemendag telah memantau harga dan pasokan ke Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.Hasil pemantauan menunjukkan secara umum harga bapok di enam daerah tersebut relatif stabil, kecuali cabe rawit merah dan daging ayam di NTT yang mengalami kenaikan. Pasokan beras, gula, dan minyak goreng di gudang BULOG Divre setempat cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, toko modern konsisten menerapkan HET gula Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging beku Rp80.000/kg. Sebagian toko modern juga sudah menerapkan HET beras.

 

Sumber : https://beritasumut.com