Subdivre Kediri Siapkan Beras Hadapi Letusan Gunung Kelud
Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur, menyiapkan beras cadangan pangan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Kediri. "Kami siapkan bantuan beras cadangan 100 ton. Untuk penyaluran, sesuai mekanisme Bulog menunggu surat dari bupati atau satlak ke Perum Bulog," kata Wakil Bulog Subdivre Kediri Agung Aulia di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, Bulog mengalokasikan beras hingga 100 ton untuk setiap daerah yang diberikan ketika terjadi bencana. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2012 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Penanganan Tanggap Darurat.
Namun, lanjut dia, bupati bisa mengajukan tambahan lagi jika memang diperlukan dengan syarat mengajukan terlebih dahulu ke Gubernur Jatim. Bulog akan kembali mendistribusikan beras sebanyak 100 ton.
Ia juga menyebut, stok yang dimiliki Bulog Kediri saat ini masih mencukupi, yaitu 38 ribu ton. Stok itu cukup untuk 12 bulan penyaluran, sehingga jika dikurangi untuk beras cadangan, tidak mengganggu keperluan penyaluran raskin.
Sementara itu, Ketua Satlak PBP Kabupaten Kediri Letkol Infanteri Heriyadi mengatakan saat ini tim sudah rapat membahas tentang persiapan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud.
Ia mengatakan, masalah logistik juga menjadi agenda utama pembahasan. Saat ini, tim sudah mulai mengumpulkan logistik. "Kami kumpulkan logistik secepat mungkin," katanya. Ia juga mengatakan, panitia juga memikirkan logistik untuk anak-anak, seperti makanan untuk bayi. Tim yang bertugas di dapur umum bisa memasak bubur untuk bayi.
Jumlah pengungsi jika gunung yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamtan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu diprediksi sampai 59 ribu dari empat kecamatan yang terdampak letusan Gunung Kelud, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.
Pemda juga masih memastikan kebutuhan logistik untuk para pengungsi. Selain beras, berbagai makanan instan juga dibutuhkan. Dandim menyebut, sejumlah perusahaan juga sudah mulai komunikasi dan meminta penjelasan bantuan apa yang bisa diberikan untuk menghadapi bencana letusan Gunung Kelud tersebut.
PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB.
Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan.
Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud.
Sumber : http://www.bulog.co.id