Tahun 2013, Produksi Daging Sapi NTB Sebesar 14,277 Ton
Tahun 2013, pengeluaran sapi bibit di Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat sebanyak 16,744 ekor, pengeluaran sapi potong 25,706 ekor, dan pemotongan sapi sebanyak 45,073 ekor dengan total produksi daging sebesar 14,277 ton. Gubernur NTB, TGB H.
Muhammad Zainul Majdi pada saat Simposium Nasional di Universitas Mataram (Unram) menjelaskan, dalam kurun waktu 2009-2013, pembangunan peternakan masuk ke dalam program unggulan yang dikemas dengan nama PIJAR (sapi, jagung dan rumput laut). Dan sapi ditetapkan sebagai komoditi utama.
Hal ini didorong karena NTB memiliki bibit sapi kualitas terbaik dan telah berkontribusi signifikan terhadap pengembangan sapi dan kebutuhan daging nasional. ”NTB ditunjuk sebagai salah satu dari 18 provinsi sumber sapi potong dan sapi bibit di Indonesia,” jelas Gubernur, Kamis (23/1/2014). Ia menambahkan, populasi ternak sapi di NTB terus meningkat.
Dalam dua tahun terakhir, populasi ternak sapi meningkat dari 685,810 ekor di tahun 2011, 784,019 ekor di tahun 2012, menjadi 1,002,731 ekor di tahun 2013. Untuk tahun 2014-2018, Pemprov NTB secara bertahap akan mengurangi pengiriman ternak hewan sapi potong ke luar daerah, dan menggantinya dalam bentuk daging beku.
Hal ini sejalan dengan revitalisasi enam rumah pemotongan hewan (RPH) Ruminansia, yang saat ini telah berstandar internasional dan mampu menghasilkan produk daging asuh (aman, sehat, utuh dan halal).
”Sampai saat ini, daerah kami memiliki 57 buah fasilitas RPH yang terdiri dari 34 RPH Ruminansia dan 23 tempat pemotongan hewan,” katanya. Menjaga kualitas sapi, meningkatkan produksi daging dan meningkatkan jumlah bibit sapi, merupakan bentuk ikhtiar dalam mendukung program nasional swasembada daging sapi tahun 2014.
“Kami terus berupaya agar mampu membangun pusat pengembangan industri peternakan yang mapan dan mandiri, yang mampu memanfaatkan segala aspek peternakan untuk memberikan kemanfaatan dan kesejahteraan optimal bagi para peternak dan masyarakat,” jelas TGB.
TGB menghimbau, dengan simposium peternakan nasional ini, menjadi forum strategis untuk menghasilkan berbagai rekomendasi yang akan menjadikan sektor peternakan lebih baik lagi. Dengan begitu, akan mampu mewujudkan Indonesia yang berswasembada daging sapi di tahun 2014 dan seterusnya.
Sumber : http://ews.kemendag.go.id