Tangkapan Melimpah, Harga Ikan Anjlok

10 tahun yang lalu
Bagikan:
Tangkapan Melimpah, Harga Ikan Anjlok

Pasokan ikan terutama tongkol hasil tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir melimpah masuk ke Tempat Pendaratan ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh. Akibatnya harga pun turun drastis alias anjlok. Harga ikan tongkol di Banda Aceh dalam sepekan ini dilaporkan turun cukup tajam, dari sebelumnya pada Maret lalu berkisar Rp 35.000/kg tapi saat ini dijual dengan harga Rp 10.000/kg.

Bahkan harga tongkol segar Rp 10.000/kg sudah lumayan dibanding awal April lalu, hanya dijual seharga Rp 5.000/kg, kata Hamdani. seorang pedagang ikan di Kompleks TPI Lampulo, kepada MedanBisnis, Rabu (23/4).

Selain ikan tongkol, harga jenis ikan lainnya juga ikut mengalami penurunan. Misalnya ikan gembung dijual Rp 15.000/kg dari sebelumnya Rp 25.000/kg. Begitu juga dengan berbagai ikan kecil lain. Musim barat sekarang ini banyak ikan di perairan laut kawasan Banda Aceh, kata Hamdani.

Para pedagang ikan mengaku saat turunnya harga ikan mereka yang berjualan di TPI Lampulo mengalami kerugian. Fasilitas Pasar Lampulo masih sangat minim, sehingga masyarakat enggan datang, mereka memilih membeli ikan di Pasar Peunayong, ujarnya.
Kompleks TPI yang baru di Lampulo memang minim fasilitas. Misalnya jalan belum diaspal dan parit tersumbat sehingga menimbulkan bau amis. Masyarakat pun jadi enggan berbelanja ke sana.

Ahmadi, seorang warga Lampulo, menyebutkan harga ikan tongkol yang murah dalam sepekan ini membuatnya sering datang langsung membeli ikan di kapal, agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Kapal nelayan setidaknya membawa pulang tujuh hingga 10 ton ikan dalam sepekan melaut.

Kalau ikan banjir, harga pasti menjadi murah, kata Cek Mad, seorang agen. Ia harus menyimpan ikan tersebut untuk beberapa hari ke depan karena menunggu permintaan langganan.

Harga Dipermainkan
Hal senada diungkapkan Kamaruzzaman, pedagang ikan keliling (penggalas). Harga tongkol saat ini anjlok dibandingkan Maret lalu. Kalau sekarang kami yang jualan keliling pun mudah membuka harga untuk pelanggan, jelasnya.

Sementara beberapa nelayan mengeluhkan nasib mereka sendiri. Pasalnya, akibat fasilitas PPI Lampulo belum lengkap, harga ikan hasil tangkapan mereka sering dipermainkan para toke bangku alias agen penampung (tengkulak).

Ada beberapa awak dan pemilik kapal yang menjual hasil tangkapan yang melimpah itu ke luar daerah, namun tetap dihargai dengan sangat murah karena tidak bisa disimpan lama, ujar Ramlisyah, seorang nelayan di TPI Lampulo.

Dia mengaku penghasilan nelayan Banda Aceh dan Aceh Besar masih sangat terbatas. Ketika hasil laut melimpah, nelayan menjual ikan ke luar daerah pelabuhan yang telah memiliki tempat penyimpanan, tentunya juga dengan harga sangat murah sehingga merugikan nelayan.

Menurutnya, hanya jenis ikan ame-ame (sebutan untuk tuna) yang harganya tetap stabil. Karena sudah memiliki pasar sendiri yang langsung ditampung pihak eksportir untuk dipasarkan ke Singapura dan Hongkong. (ht anwar ibr riwat)

Sumber : http://medanbisnisdaily.com