TPID Sumut Siapkan Instrumen Kendalikan Harga

8 tahun yang lalu
Bagikan:
TPID Sumut Siapkan Instrumen Kendalikan Harga

Medan. Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota se-Sumatera Utara untuk segera melakukan langkah antisipasi untuk mengendalikan harga di wilayah masing-masing. Dia menginstruksikan TPID kabupaten/kota bisa menerapkan langkah-langkah antisipasi, di antaranya menjamin ketersediaan barang dan jasa kebutuhan masyarakat, memastikan pasokan melalui monitoring ke sentra produksi dan intervensi pasar.
Hal itu diungkapkan dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekda Provsu H Hasban Ritonga pada saat membuka Rapat Koordinasi TPID Kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Utara di Hotel Niagara Parapat pada Jumat (22/4).

Hadir dalam acara yang difasilitasi Bank Indonesia itu Pimpinan Bank Indonesia Sumatera Utara Medan Difi A Johansyah, Kepala Bidang Moneter Kemenko Perekonomian Puji Gunawan, Kepala Divre Bulog se-Sumut Fatah Yasin, pimpinan Kantor Perwakilan BI Medan, Sibolga dan Kota Pematangsiantar dan TPID kabupaten/kota se Sumatera Utara.

Rakor TPID digelar dalam upaya menghadapi potensi ancaman inflasi seperti yang terjadi pada bulan Maret 2016 lalu yakni secara bulanan (month to month) sebesar 0,84%, sementara inflasi nasional sebesar 0,19 persen.

Dijelaskan, peningkatan tekanan inflasi terjadi di seluruh kota sampel perhitungan indeks harga konsumen (IHK) di Sumut yaitu Kota Medan inflasi sebesar 0,88%, Pematangsiantar 0,66%, Padangsidimpuan inflasi sebesar 0,54% dan Kota Sibolga 0,75%. Jika dilihat secara triwulan, inflasi Sumut pada triwulan I tercatat sebesar 2,00%, sementara inflasi nasional 0,62% sehingga inflasi Sumut pada triwulan I di atas inflasi nasional 1,38%, kata Plt Gubsu.

Faktor penyebab tinginya inflasi pada bulan Maret 2016 ini adalah naiknya harga komoditas seperti harga cabai merah naik 39,11%, harga bawang merah naik 29,18%, harga mobil naik sebesar 5,44%, harga rokok putih naik 9,47% dan lain-lain. Perlu melakukan kunjungan ke sentra produksi pertanian, peternakan, gudang-gudang distributor dan pasar-pasar untuk menjamin ketersediaan barang dan jasa kebutuhan masyarakat, imbuh Plt Gubsu.

Dia mengatakan, mengingat tingginya angka inflasi Sumut pada triwulan pertama tahun 2016 ini, maka perlu diantisipasi terjadinya inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Saya mengharapkan tim pengendalian inflasi daerah kabupaten/kota melakukan rapat TPID dengan mengundang para distributor, instansi terkait di wilayah asing-masing, ujarnya.

Sementara Difi menambahkan, tekanan inflasi volatile foods pada bulan Maret 2016 lalu mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan untuk komoditas cabai merah dan bawang merah. Padahal Sumut tercatat sebagai produsen cabai merah nasional terbesar kedua dengan kontribusi memenuhi 18% kebutuhan cabai nasional.

Adapun penyebab tingginya harga komoditas cabai merah di Sumut pada bulan Maret 2016 adalah menurunnya pasokan di pasar-pasar di Sumut sehingga mengakibatkan terjadinya kenaikan harga, sementara itu cabai merah dari sentra produksi Kabupaten Batubara dipasarkan di luar Provinsi Sumut, seperti Pekanbaru, Batam, Padang dan lain-lain.

Difi mengatakan, bila Sumut tidak melakukan langkah-langkah antisipasi maka sasaran angka inflasi Sumut sebesar 4±1% tidak akan tercapai. Berdasarkan pengamatan BI, menurutnya ada perubahan pola pergerakan inflasi yang tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Awal Januari hingga April adalah periode panen raya beras dan cabai merah, sehingga umumnya di Sumut pada periode itu justru terjadi deflasi. Namun pola yang terjadi selama tiga tahun sebelumnya itu tidak terjadi lagi, malah tahun ini Sumut alami inflasi, ujarnya.

Berbagai instrumen yang bisa dilakukan secara bersama adalah mempercepat implementasi toko tani di Sumut sebanyak 60 unit, membangun pasar lelang komoditas sebagai sarana bagi pedagang dan petani berinteraksi secara wajar serta mengaktifkan fitur early warning system pada PIHPS Sumut sebagai alat monitoring harga di 33 TPID kabupaten/kota se-Sumut.

Sumber : www.medanbisnisdaily.com